Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat impor Maluku pada Mei 2020  mencapai 9,46 juta dolar Amerika Serikat atau naik sebesar 30,89 persen dibanding impor April 2020 yang hanya 7,22 juta dolar Amerika Serikat.

"Secara kumulatif nilai impor Maluku Januari-Mei 2020 mencapai 43,58 juta dolar Amerika Serikat atau menurun 56,74 persen dibanding pada periode yang sama pada 2019," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Asep Riyadi dalam rilis berita resmi BPS Maluku, Jumat.

Selama Januari-Mei 2020 negara asal impor adalah Singapura dan Malaysia. Impor terbesar dari Singapura dengan nilai 30,95 juta dolar Amerika Serikat.

Asep yang didampingi Kabid Statistik Distribusi Jessica Eliziana Pupella mengatakan, komoditi yang diimpor berasal dari sektor migas, berupa minyak, bahan bakar motor tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tepat di bawah RON 70, tidak dicampur.

Menurutnya, aktivitas impor Maluku periode Januari-Mei 2020 sangat bergantung pada  negara anggota Asean dengan nilai impor terbesar mencapai 30,95 juta dolar Amerika Serikat dari negara Singapura. Impor periode 2020 ini mengalami penurunan sekitar  56,74 persen.

Secara kumulatif Januari-Mei 2020 impor melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon  mencapai 41,38 juta dolar Amerika Serikat.

Volume impor Maluku pada Mei 2020 mencapai  31,78 ribu ton. Nilai ini menurun sekitar 21,12 persen  jika dibanding volume impor pada April 2020.

"Secara kumulatif pada Januari- Mei 2020 volume impor Maluku mencapai 121,16 ribu ton atau menurun 13,30 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019. Kontribusi  sektor migas sangat dominan pada aktifitas impor, di mana seluruh kegiatan impor  berasal dari sektor ini," ujarnya.

Pewarta: Jhon Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020