Kepala Perum Bulog Divre Maluku, Muhammad Taufiq mengatakan, stok beras yang dimiliki pihaknya kini masih dalam posisi aman yakni sebanyak 11.600 ton dan bisa memenuhi permintaan pasar di provinsi Maluku dan Maluku Utara (Malut).
"Gudang di Ambon sebanyak 4.400 ton, gudang Kota Tual 1.600 ton, gudang di Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebanyak 1.700, dan di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara 3.900 ton. Stok ini cukup untuk memenuhi permintaan hingga beberapa bulan ke depan," katanya, di Ambon, Rabu.
Dia menjelaskan, mekanisme pengadaan beras di Bulog ini terbagi dua yakni daerah yang cukup penghasilan dan daerah minus. Maluku masuk daerah yang minus, dengan demikian kalau terjadi kekurangan, maka daerah yang cukup penghasilan seperti Makassar dan Jawa Timur siap untuk menyuplai sesuai permintaan.
Hal ini sudah berlangsung selama ini sesuai dengan hasil evaluasi. Jadi daerah yang cukup harus suplai ke daerah yang minus. Jadi kalau terkait dengan ketersediaan beras di Bulog Maluku sekarang ini cukup aman.
"Yang jelas kalau sampai Bulog Maluku terjadi kekurangan stok, maka kita siap pengadaan dari Makassar atau Jawa Timur, sebab stok beras harus ada di gudang, makanya itu dalam waktu dekat akan masuk lagi 4.000 ton" ujar Muhammad.
Selain pengadaan dari Jawa Timur dan Makassar, Bulog Maluku sekarang ini juga melakukan pembelian beras produksi lokal asal Kabupaten Buru, di mana sekarang sudah berhasil membeli 1.300 ton.
Menurutnya, Bulog Maluku menargetkan pembelian dari petani di Pulau Buru sebanyak 3.400 ton. Kebetulan yang lagi panen di Maluku sekarang ini hanya di Pulau Buru.
"Jadi untuk ketersediaan stok beras di Maluku, Bulog tetap membeli dari Makassar maupun Jawa Timur, sebab ketersediaan beras yang ada di gudang Bulog Maluku juga termasuk dengan beras ketersediaan rawan pangan," tandas Muhammad. .
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Gudang di Ambon sebanyak 4.400 ton, gudang Kota Tual 1.600 ton, gudang di Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebanyak 1.700, dan di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara 3.900 ton. Stok ini cukup untuk memenuhi permintaan hingga beberapa bulan ke depan," katanya, di Ambon, Rabu.
Dia menjelaskan, mekanisme pengadaan beras di Bulog ini terbagi dua yakni daerah yang cukup penghasilan dan daerah minus. Maluku masuk daerah yang minus, dengan demikian kalau terjadi kekurangan, maka daerah yang cukup penghasilan seperti Makassar dan Jawa Timur siap untuk menyuplai sesuai permintaan.
Hal ini sudah berlangsung selama ini sesuai dengan hasil evaluasi. Jadi daerah yang cukup harus suplai ke daerah yang minus. Jadi kalau terkait dengan ketersediaan beras di Bulog Maluku sekarang ini cukup aman.
"Yang jelas kalau sampai Bulog Maluku terjadi kekurangan stok, maka kita siap pengadaan dari Makassar atau Jawa Timur, sebab stok beras harus ada di gudang, makanya itu dalam waktu dekat akan masuk lagi 4.000 ton" ujar Muhammad.
Selain pengadaan dari Jawa Timur dan Makassar, Bulog Maluku sekarang ini juga melakukan pembelian beras produksi lokal asal Kabupaten Buru, di mana sekarang sudah berhasil membeli 1.300 ton.
Menurutnya, Bulog Maluku menargetkan pembelian dari petani di Pulau Buru sebanyak 3.400 ton. Kebetulan yang lagi panen di Maluku sekarang ini hanya di Pulau Buru.
"Jadi untuk ketersediaan stok beras di Maluku, Bulog tetap membeli dari Makassar maupun Jawa Timur, sebab ketersediaan beras yang ada di gudang Bulog Maluku juga termasuk dengan beras ketersediaan rawan pangan," tandas Muhammad. .
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020