Kepala Kanwil Kemenag Maluku, Djamaludin Bugis mengatakan, prosesi penyembelihan hewan kurban dan pembagian dagingnya pada perayaan Idul Adha 1441 Hijriah dalam suasana pandemi COVID-19 memang mengalami sedikit perubahan namun tidak mengubah substansi syariat Islam.
"Untuk masalah penyembelihan hewan kurban, substansi syariat Islam itu tidak berubah, namun perubahan itu hanya terjadi pada tekhnis pelaksanaannya di lapangan," kata Djamaludin di Ambon, Jumat.
Kalau tahun kemarin, sistemnya adalah warga yang berhak menerima daging kurban ini hadir langsung di lokasi penyembelihan, tetapi sekarang sudah diatur agar seluruh panitia tidak boleh mendatangkan mereka yang berhak menerima.
Djamaludin juga mengakui telah menjelaskan persoalan ini saat rapat kerja dengan pimpinan dan anggota komisi IV DPRD Maluku.
Menurut dia, panitia hanya diperbolehkan mendatangi warga penerima hewan kurban di rumahnya masing-masing untuk menghindari kerumunan akibat orang banyak berkumpul dalam satu lokasi.
Kemudian sudah ada orang-orang tertentu yang dipercayakan untuk melakukan penyembelihan hewan kurban dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Kanwil Kemenag provinsi juga sudah melarang adanya takbir atau konvoi kendaraan bermotor karena tujuannya adalah untuk keselamatan hidup masyarakat itu sendiri.
Untuk pelaksanaan shalat Idul Adha di masjid-masjid atau lapangan terbuka dan pembagian hewan kurban itu dibolehkan, dan memang diberikan kelonggaran tetapi semua jamaah menerapkan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan ini disiapkan oleh Kanwil Kemenag provinsi Maluku dan telah disebarkan ke seluruh kabupaten/kota, dan terkhusus di Kota Ambon telah disampaikan langsung ke setiap masjid, agar semua pengurus masjid wajib mengawasi dan mengendalikan jamaah, supaya protokol ini dapat diberlakukan saat pelaksanaan sholad Idul Adha.
Kemudian pengamanan pelaksanaan shalat ini juga dibantu aparat keamanan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan surat edaran Kemenag dalam mematuhi protokol kesehatan ini.
Dia juga mengakui seluruh rumah ibadah baik masjid maupun gereja, pure, dalam kondisi steril meski pun masih berada pada kondisi pandemi COVID-19 saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Untuk masalah penyembelihan hewan kurban, substansi syariat Islam itu tidak berubah, namun perubahan itu hanya terjadi pada tekhnis pelaksanaannya di lapangan," kata Djamaludin di Ambon, Jumat.
Kalau tahun kemarin, sistemnya adalah warga yang berhak menerima daging kurban ini hadir langsung di lokasi penyembelihan, tetapi sekarang sudah diatur agar seluruh panitia tidak boleh mendatangkan mereka yang berhak menerima.
Djamaludin juga mengakui telah menjelaskan persoalan ini saat rapat kerja dengan pimpinan dan anggota komisi IV DPRD Maluku.
Menurut dia, panitia hanya diperbolehkan mendatangi warga penerima hewan kurban di rumahnya masing-masing untuk menghindari kerumunan akibat orang banyak berkumpul dalam satu lokasi.
Kemudian sudah ada orang-orang tertentu yang dipercayakan untuk melakukan penyembelihan hewan kurban dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Kanwil Kemenag provinsi juga sudah melarang adanya takbir atau konvoi kendaraan bermotor karena tujuannya adalah untuk keselamatan hidup masyarakat itu sendiri.
Untuk pelaksanaan shalat Idul Adha di masjid-masjid atau lapangan terbuka dan pembagian hewan kurban itu dibolehkan, dan memang diberikan kelonggaran tetapi semua jamaah menerapkan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan ini disiapkan oleh Kanwil Kemenag provinsi Maluku dan telah disebarkan ke seluruh kabupaten/kota, dan terkhusus di Kota Ambon telah disampaikan langsung ke setiap masjid, agar semua pengurus masjid wajib mengawasi dan mengendalikan jamaah, supaya protokol ini dapat diberlakukan saat pelaksanaan sholad Idul Adha.
Kemudian pengamanan pelaksanaan shalat ini juga dibantu aparat keamanan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan surat edaran Kemenag dalam mematuhi protokol kesehatan ini.
Dia juga mengakui seluruh rumah ibadah baik masjid maupun gereja, pure, dalam kondisi steril meski pun masih berada pada kondisi pandemi COVID-19 saat ini.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020