Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan, impor provinsi ini pada Juni 2020  mencapai 10,87 juta dolar Amerika Serikat atau naik sekitar 14,98 persen dibanding Mei yang sebesar 9,46 juta dolar Amerika Serikat.

"Secara kumulatif nilai impor Maluku Januari-Juni 2020 mencapai 54,45 juta dolar Amerika Serikat atau menurun 54,24 persen dibanding periode yang sama pada 2019," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku, Jessica Pupella, di Ambon, Rabu.

Selama Januari-Juni 2020 negara asal impor Maluku adalah Singapura dan Malaysia. Impor terbesar dari Singapura dengan nilai 35,95 juta dolar Amerika Serikat.

Jessica mengatakan, komoditi yang diimpor berasal dari sektor migas, berupa minyak, bahan bakar motor tanpa timbal (dari RON 90 dan lebih tepat di bawah RON  70, tidak dicampur).

"Impor Maluku pada Januari- Juni melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon," ujarnya.

Aktivitas impor Maluku periode Januari-Juni 2020 sangat bergantung pada negara anggota Asean dengan nilai impor terbesar mencapai  35,95 juta dolar Amerika Serikat dari negara Singapura. 

Secara kumulatif Januari- Juni 2020  impor melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon  mencapai 52,26 juta dolar Amerika Serikat, atau menurun 37,65 persen.

Volume impor Maluku pada Juni 2020 mencapai  26,47 ribu ton. Nilai ini menurun sekitar 16,72 persen  jika dibanding volume impor pada Mei 2020.

"Secara kumulatif pada Januari- Juni 2020 volume impor Maluku mencapai 147,63 ribu ton atau menurun 14,01 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019. Kontribusi sektor migas sangat dominan pada aktifitas impor,  di mana seluruh kegiatan impor  berasal dari sektor ini," kata Jessica.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020