Ambon, Maluku (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Maluku bersama Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) Ambon memanfaatkan aplikasi Single Submission Management (SSM) Ekspor untuk meningkatkan ekspor perikanan dari daerahnya.
Kepala BKHIT Maluku Abdur Rohman di Ambon, Maluku, Kamis, mengatakan melalui aplikasi ini, pelaku ekspor hanya perlu melakukan pengajuan dokumen kepabeanan sekali saja tanpa harus mengulang input data pendukung yang sama, sehingga lebih efisien dan cepat.
"Inovasi ini sekaligus mendukung Efisiensi Logistik Nasional (NLE) dengan memangkas hambatan birokrasi dan memperlancar arus ekspor," ujarnya.
Menurutnya, upaya tersebut menunjukkan peran strategis Maluku dalam menopang perekonomian daerah maupun nasional melalui subsektor perikanan yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
Berkaitan dengan hal itu pihaknya mencatat nilai ekspor hasil perikanan hingga Juli 2025 mencapai Rp96 miliar dengan volume ikan hidup sebanyak 102.464 ekor dan ikan nonhidup sebanyak 1.160 ton.
Kontribusi terbesar datang dari ekspor udang vaname ke China dengan volume 1.100 ton.
Selain itu, komoditas unggulan lain seperti ikan tuna, ikan kerapu, kepiting bakau, dan kerang dara juga menyumbang nilai ekonomi signifikan berkat permintaan pasar internasional yang stabil.
Dirinya mengatakan produk perikanan Maluku telah menembus tujuh negara utama, yakni China, Amerika Serikat, Jepang, Hong Kong, Vietnam, Arab Saudi, Malaysia, dan Singapura. Dari jumlah tersebut, lima negara dengan volume ekspor terbesar meliputi China, Vietnam, Thailand, dan Singapura.
"BKHIT Maluku terus menjaga kesehatan ikan, standar mutu, dan sanitasi internasional melalui tindakan karantina di pintu pengeluaran di bandara dan pelabuhan. Kami juga menyediakan layanan sertifikasi karantina berbasis aplikasi BEST TRUST yang beroperasi 24 jam penuh untuk mempermudah pelaku usaha dalam pengiriman ekspor," ujar dia.
"Sinergi dengan instansi lain menjadi kunci percepatan ekspor salah satunya dengan Bea Cukai," tambahnya.
