Harga cengkih yang ditawarkan para pedagang pengumpul di Kota Ambon bergerak turun hingga Rp50.000/Kg, menyusul pertengahan Agustus 2020 sebesar Rp57.000/Kg.

Hasil pantauan di lokasi transaksi hasil perkebunan di jalan Setia Budi, kawasan Rijoly, Kelurahan Batu Gajah, Jumat, pedagang pengumpul menawarkan harga cengkih sebesar Rp50.000/Kg atau turun dari sebelumnya Rp57.000.

"Turunnya harga cengkih ini karena di sejumlah sentra produksi lagi panen sehingga stok banyak," ujar  salah seorang pedagang pengumpul, Lucky. 

Sedangkan harga komoditi lain seperti biji pala bundar masih tetap stabil yakni Rp65.000/Kg, fuli (pembungkus biji pala) Rp225.000/Kg, dan coklat Rp28.000/Kg.

"Kalau kopra sekarang cukup membawa angin segar bagi para petani di daerah ini, sebab harganya saat ini  Rp6.800/Kg dari sebelumnya Rp6.700," kata  pengumpul di lokasi transaksi di jalan Setia Budi, kawasan Rijoly, Kelurahan Batu Gajah, Evi.

Hanya saja, kata dia, walaupun harga kopra bergerak naik namun sekarang ini dengan adanya COVID-19 banyak petani yang belum datang untuk  menjual hasil olahannya maupun hasil perkebunan lainnya.

Dia mengatakan, perubahan harga yang terjadi di Kota Ambon selalu mengikuti perkembangan harga di Kota Surabaya. Jadi kalau terjadi perubahan harga di Surabaya naik atau turun sudah pasti terjadi perubahan juga di Ambon.

Hal ini disebabkan karena hasil pembelian berbagai jenis hasil perkebunan Maluku dijual lagi ke Surabaya sebagai pasar utama.

Evi menjelaskan, sekarang ini petani yang biasanya datang dari Pulau Ambalau, Buru dan sebagian dari Pulau Seram untuk menjual hasil panen mereka sekarang agak jarang datang melakukan transaksi. Hal ini terkait dengan berbagai pertimbangan terutama arus transportasi yang berhubungan dengan aturan dalam rangka memutuskan penyebaran COVID-19 di daerah ini.

Dia menambahkan, selama September 2020  baru membuka toko lagi setiap hari, berbeda dengan Agustus 2020 yang dalam satu minggu buka hanya dua atau tiga hari saja selebihnya tutup karena petani jarang melakukan transaksi.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020