Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Ternate, Maluku Utara menggelar festival sepakbola usia dini kategori 9 hingga 12 tahun di Stadion Gelora Keiraha dengan sasaran untuk meningkatkan prestasi sepak bola daerah setempat.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Maluku Utara, Ansar Daaily di Ternate, Sabtu, mengatakan festival sepakbola usia dini memang sangat ditunggu mengingat sepak bola di Maluku Utara belum sepenuhnya berkembang.
"Sepak bola Maluku Utara mengalami pasang surut dan saat ini Persiter yang menjadi ikon sepak bola juga tenggelam. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua kalangan terutama PSSI di daerah ini. Pemerintah akan mensupport," katanya.
Festival sepak bola usia dini yang diikuti 16 tim dari Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Barat. Jumlah peserta yang mengikuti festival sebanyak 900 pemain dengan kategori U-9,U-10,U-11, dan U-12.
Kadispora menambahkan dunia sepak bola di Maluku Utara mengalami pasang surut beberapa tahun belakangan ini. Persiter Ternate yang menjadi ikon sepak bola di Maluku Utara pernah berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia serta tahun sebelumnya menjadi juara pada Piala Suratin.
Pembinaan usia dini, menurutnya, akan menghasilkan bibit pemain yang berkualitas pada jenjang umur tertentu. Festival sepakbola usia dini yang digelar Askot PSSI Ternate adalah sebuah jawaban akan masa depan sepak bola Ternate dan Maluku Utara.
Oleh karena itu, Ansar berharap pelaksanaan festival ini menjadi wadah bagi pesepakbola muda mengasah Ilmu sepak bola untuk mengembalikan kejayaan Kota Ternate di kancah persepakbolaan Maluku Utara dan Tanah Air.
"Turnamen ini sangat positif karena berpotensi melahirkan pesepakbola muda berbakat sehingga diharapkan akan menjadikan Kota Ternate sebagai basis sepak bola terbaik di tanah air," katanya menambahkan.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Ternate Lukman S Poli mengatakan, di masa pandemi yang melanda dunia saat ini tidak hanya melumpuhkan sektor kesehatan dan ekonomi akan tetapi kegiatan olahraga termasuk sepak bola.
Meskipun demikian, Askot PSSI Ternate mulai bangkit dan mencoba menggelar beberapa kegiatan sepak bola terutama usia dini, akan tetapi selalu tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
"Kami berpandangan bahwa utamakan kesehatan dan keselamatan atlet dan pelatih lebih penting dibanding yang lain-lain," kata Lukman Poli.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Maluku Utara, Ansar Daaily di Ternate, Sabtu, mengatakan festival sepakbola usia dini memang sangat ditunggu mengingat sepak bola di Maluku Utara belum sepenuhnya berkembang.
"Sepak bola Maluku Utara mengalami pasang surut dan saat ini Persiter yang menjadi ikon sepak bola juga tenggelam. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua kalangan terutama PSSI di daerah ini. Pemerintah akan mensupport," katanya.
Festival sepak bola usia dini yang diikuti 16 tim dari Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Barat. Jumlah peserta yang mengikuti festival sebanyak 900 pemain dengan kategori U-9,U-10,U-11, dan U-12.
Kadispora menambahkan dunia sepak bola di Maluku Utara mengalami pasang surut beberapa tahun belakangan ini. Persiter Ternate yang menjadi ikon sepak bola di Maluku Utara pernah berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia serta tahun sebelumnya menjadi juara pada Piala Suratin.
Pembinaan usia dini, menurutnya, akan menghasilkan bibit pemain yang berkualitas pada jenjang umur tertentu. Festival sepakbola usia dini yang digelar Askot PSSI Ternate adalah sebuah jawaban akan masa depan sepak bola Ternate dan Maluku Utara.
Oleh karena itu, Ansar berharap pelaksanaan festival ini menjadi wadah bagi pesepakbola muda mengasah Ilmu sepak bola untuk mengembalikan kejayaan Kota Ternate di kancah persepakbolaan Maluku Utara dan Tanah Air.
"Turnamen ini sangat positif karena berpotensi melahirkan pesepakbola muda berbakat sehingga diharapkan akan menjadikan Kota Ternate sebagai basis sepak bola terbaik di tanah air," katanya menambahkan.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Ternate Lukman S Poli mengatakan, di masa pandemi yang melanda dunia saat ini tidak hanya melumpuhkan sektor kesehatan dan ekonomi akan tetapi kegiatan olahraga termasuk sepak bola.
Meskipun demikian, Askot PSSI Ternate mulai bangkit dan mencoba menggelar beberapa kegiatan sepak bola terutama usia dini, akan tetapi selalu tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
"Kami berpandangan bahwa utamakan kesehatan dan keselamatan atlet dan pelatih lebih penting dibanding yang lain-lain," kata Lukman Poli.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020