Pasar BTN Un Pantai, di Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK-Fisik) Kementerian Perdagangan pada 2017, ditinggalkan para pedagang karena sepi pembeli.

"Para pedagang akhirnya menutup dagangannya akibat tidak ada pembeli ataupun sepi," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tual Darnawati Amir, di Tual, Sabtu.

Dibangun pada 2017 dengan menggunakan DAK-Fisik Kementerian Perdagangan, pasar BTN Un Pantai merupakan pasar modern yang terdiri dari empat blok area bangunan, yakni blok A, B, C dan D.

Pasar yang dinamai berdasarkan lokasi berdirinya bangunan pasar, mulai difungsikan sebagai pusat transaksi jual-beli kebutuhan pokok masyarakat sekitar akhir 2019.

Belum juga setahun dibuka, pasar BTN Un Pantai perlahan mulai sepi pembeli hingga sama sekali tak ada masyarakat yang datang untuk berbelanja. Akibatnya para pedagang yang beroperasi memutuskan untuk menutup lapak mereka dan tak lagi berjualan di sana.

"Diperuntukan bagi pedagang kebutuhan pokok, sembako maupun hasil alam. Pada November 2019, pasar BTN Un Pantai terdaftar 200 pedagang, ada yang sudah menempati dan memanfaatkan pasar tersebut untuk berdagang," ucap Darnawati.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas perdagangan di pasar BTN Un Pantai, yakni ketersediaan listrik dan air bersih sebagai salah satu penunjang utama penggunaan fasilitas tidak tersedia sejak mulai dioperasikan.

Selain itu, jalur atau rute transportasi reguler belum masuk ke lokasi pasar, dan pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 ikut mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat di sana.

"Saat ini air bersih dan listrik sudah mulai dipasang. Sedangkan untuk transportasi sudah kita koordinasikan dan dipercayakan ke Dinas Perhubungan untuk membuka rute ke pasar itu," ujarnya.

Disinggung mengenai upaya lain untuk menghidupkan kembali aktivitas pasar BTN Un Pantai, Darnawati mengatakan akan menggelar sosialisasi kepada pedagang dan masayarakat, karena Pemerintah Kota Tual akan memberikan bantuan kepada pedagang yang aktif berjualan di sana.

Tak hanya itu, pemanfaatan pasar juga akan ditata ulang. Salah satu blok gedung akan direncanakan menjadi pusat gerai jajanan dan kuliner atau pujasera yang dilengkapi hiburan "live music".

"Pedagang yang sudah memegang nomor los kios tapi tidak berjualan, kita beri batas sampai 31 Oktober 2020, jika tidak juga digunakan, maka kita menariknya kembali dan kita buka peluang kepada orang lain," tandas Darnawati.

Ia menambahkan, pasar BTN Un Pantai difungsikan untuk menjaga kestabilan harga, sehingga tidak terjadi inflasi di Kota Tual, dan juga membuka lapangan kerja bagi para pedagang yang belum memiliki lokasi berdagang.

"Harapan terbesar kita saat ini adalah bagaimana supaya pasar yang sudah dibangun pemerintah benar-benar berfungsi, dan dimanfaatkan oleh pedagang maupun masyarakat, tutup Darnawati Amir.

Pewarta: Sipriyanus Yanyaan

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020