Gerakan berkebun melalui Ve'e Kes Yang (kebun untuk bekal) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dalam mengantisipasi krisis pangan pada masa pandemi COVID-19 diapresiasi tokoh dan warga.

Jamaludin Bugis, Kepala Kantor Wilayah (Ka.Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku mengapresiasi Pemda Malra ketika dirinya berkesempatan memanen jagung hasil kebun "Ve'e Kes Yang" pada petak 46 yang dikelola DPPKB Malra.

Warga yang dijumpai Antara di lokasi kebun yang sementara digarappun memberi apresiasi pada gerakan itu.

Jamaludin menyampaikan, selama ini dirinya mengetahui lewat pemberitaan media tentang Ve'e Kes Yang, dan saat ini ia senang mendapat kesempatan menyaksikan dan ikut memanen hasil kebun itu.

"Saya bangga, ini upaya Pemda Malra mengantisipasi ekonomi di Malra menghadapi new normal ataupun penguatan ekonomi pada massa pandemi COVID-19 saat ini.l," katanya.
 
Panen jagung di Ve'e Kes Yang (Siprianus Yanyaan)

Ini merupakan implementasi dari rasa cinta Pemerintah kepada warganya, dan ini dapat menjadi contoh maupun teladan bagi masyarakat Malra, tandas Jamaludin.

Panen jagung pada petak tersebut juga dihadiri Bupati Malra M Thaher Hanubun, Sekretaris Daerah Pemda Malra, Ketua DPW Fataya NU Maluku, Ketua FKUB Malra, Wakil Uskup Kei Kecil, Wakil Uskup Kei Besar serta pimpinan dan jajaran DPPKB Malra.

Sementara itu, Ongen Heatubun warga yang dijumpai di lokasi kebun tersebut yang sementara menggarap lahan dan memanen hasil ubi jalar, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Malra, sekalipun lahan yang diperoleh pada lokasi ini tidak luas tapi sudah membantu kami untuk memanfaatkannya berkebun.

Ia mengakui, penduduk kota tepatnya di wilayah Ohoijang selama ini tidak berkebun, dan setelah diberi kesempatan oleh Pemda Malra melalui instansi teknis maka mereka dapat melakukannya.

"Selain itu, kami juga diberi pendampingan untuk bagaimana cara bertani yang baik untuk pemenuhan kebutuhan kami, ini hal yang positif, dan saat ini ubi jalar, ubi kayu dan jagung yang saya tanam," katanya.

"Untuk wilayah Ohoijang, bukan saya sendiri namun ada 80-85 kepala keluarga yang di kasi lahan pada lokasi ini untuk dikelola sendiri, dan kemarin kami sudah panen jagung untuk dinikmati, dan hari ini saya sedikit mengambil ubi jalar untuk di konsumsi," tambahnya.

Hal senada disampaikan Ongen Jaban, warga Watdek, ketika ditemui di petak yang digarapnya.

"Kami diberi lahan dan alhamdulilah dapat membantu kami untuk berkebun guna pemenuhan kebutuhan. Di Watdek setidaknya ada 20 KK yang mengelola petak masing-masing. Untuk saya sendiri, yang saya tanam jagung, ubi jalar, kacang tanah, ubi kayu, dan cili," katanya.

"Jagung sudah saya ambil hasilnya dan nikmati, sekalipun kurang memuaskan karena adanya hama, selain itu ubi jalarpun saat ini sudah saya ambil hasilnya dan lumayan," katanya lagi.

Terkait kendala, ia katakan persoalan pengairan masih menjadi kendala, diharapkan bak air yang telah dibangun di atas lokasi tersebut dapat difungsikan, kemudian hama menjadi perhatian kami ke depan dan instansi teknis.

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020