Warga Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Sabtu, antusias  menyambut piagam Pahlawan Nasional Sultan Babullah yang diarak dari Bandara Babullah hingga ke Pendopo Kedaton Kesultanan Ternate dengan berjalan kaki.

Perjalanan dari Bandara Baabullah hingga ke Kedaton Kesultanan Ternate dengan jarak sejauh 4,2 KM itu, dilakukan ratusan perangkat adat kesultanan dan masyarakat sebagai wujud apresiasinya kepada  pemerintah pusat atas penganugerahan Sultan Baabullah Datuk Syah sebagai Pahlawan Nasional.

Ahli Waris Kesultanan Ternate, Hidayat Mudaffar Sjah mengatakan, Sultan Babullah diperjuangkan untuk menjadi pahlawan nasional sejak  1968, namun tidak terealisasi. Bahkan, pada 1.998, Kesultanan Ternate melalui Gemusba kembali perjuangkan Sultan Baabullah sebagai pahlawan nasional, akan tetapi, karena konflik horizontal pada 1.999, sehingga tidak terlaksana.

Olehnya itu, dengan adanya organisasi Keluarga Malamo Ternate (Karamat), berjuang untuk mengusung Sultan Babullah akhirnya terealisasi pada 2020..

Hidayat berharap, masyarakat di Malut harus hidup mencerminkan nilai-nilai perjuangan Sultan Babullah, di mana dalam menata pemerintahan terhadap 72 negeri kala itu menggunakan sistem upeti untuk kemakmuran masyarakat kala itu.

Sehingga, cita-cita perjuangan Sultan Baabullah harus direkonstruksi, karena penjajahan diawali dari masuknya Portugis ke Indonesia. Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis hingga bertahan di Timor Timur.

Hidayat menambahkan, dalam penganugerahan Sultan Baabullah sebagai pahlawan nasional ini, pihaknya melakukan syukuran dengan menggelar tahlilan pada 10 November 2020 di pendopo Kesultanan Ternate sebagai wujud apresiasi kepada  Presiden Joko Widodo telah menganugerahkan Sultan Baabullah Datuk Sjah sebagai Pahlawan Nasional.

"Seluruh perangkat kesultanan Ternate dan masyarakat menggelar syukuran atas penganugerahan Sultan Baabullah sebagai Pahlawan Nasional dan saat ini mendapat apresiasi  dari perangkat Kesultanan Ternate dan masyarakat," katanya.

Sedangkan, Direktur Kepahlawanan Kemensos, Joko Irianto menyatakan, pengusulan Sultan tidak mudah, harus melalui tahapan ada 20 diusulkan ke Dewan Gelar, ini pertama kali diusulkan langsung ditetapkan.

Dia menjelaskan, dalam pengusulan itu, Kemensos harus mengkaji calon penerima pahlawan nasional mulai dari evaluasi kemudian diberi dewan gelar, sehingga contoh perjuangan luar biasa ditetapkan Sultan Babullah sebagai pahlawan nasional sangat beralasan, selain Malut belum miliki pahlawan, itu menjadi prioritas, makanya pesan Presiden Jokowi harus teladani jasa Sultan Baabullah di masa kejayaannya.

Sedangkan, Presidium Keluarga Malamo Ternate (Karamat) Roni Saleh menyatakan rasa syukur mendalam kepada seluruh komponen mendukung Babullah menjadi pahlawan Nasional, menjadi spirit keteladan bagi generasi kita dalam membangun bangsa.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020