Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pada Oktober 2020 melakukan impor sebesar 1,66 juta dolar Amerika Serikat, atau turun sebesar 61,32  persen dibandingkan impor pada September 2020 yang mencapai 4,29 juta dolar Amerika Serikat.

"Secara kumulatif nilai impor Maluku  Januari- Oktober 2020 mencapai nilai  60,40 juta dolar Amerika Serikat atau menurun sebesar 65,56 persen dibanding periode yang sama pada 2019," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi di Ambon, Kamis.

Negara asal impor Maluku selama Januari-Oktober 2020 adalah Singapura dan Malaysia. Impor terbesar dari Singapura dengan nilai  37,87 juta dolar Amerika Serikat.

Dia mengatakan,  komoditi yang diimpor berasal dari sektor migas melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon dan pelabuhan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah.

"Nilai Cost Insurance Freight (CIF) impor Maluku pada Oktober 2020 sebesar 1,66 juta dolar Amerika Serikat. Pada Oktober 2019, Maluku melakukan impor migas  mencapai 9,54 juta dolar Amerika Serikat sehingga terjadi penurunan sebesar 61,00 persen secara yaer on year," kata Asep.

Impor Maluku selama Oktober 2020 semuanya berasal dari sektor migas berupa bahan bakar motor tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi  di bawah RON 70 dan RON lainnya tidak dicampur.

Asep mengemukakan, volume impor Maluku pada Oktober 2020 mencapai 5,10 ribu ton. Secara kumulatif pada Januari-Oktober 2020 volume impor Maluku mencapai 162,61 ribu ton atau menurun 38,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

"Sektor migas terjadi penurunan sekitar 38,97 persen disebabkan tidak ada impor migas di bulan Juli dan Agustus 2020. Komoditi sektor migas yang sangat dominan pada aktifitas impor Maluku dimana seluruh kegiatan impor berasal dari sektor ini," ujarnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020