Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Gerbang NTB Emas (PT GNE) menargetkan mengembangkan 300 unit motor listrik untuk pasar Nusa Tenggara Barat di tahun 2021.
Direktur Utama PT GNE, Samsul Hadi di Mataram, Selasa, mengatakan pengembangan 300 unit motor listrik tersebut melibatkan sejumlah Sekolah Menengah Keguruan (SMK) di NTB dan SMK 1 Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, ditunjuk sebagai koordinatornya.
"Selain menggandeng SMK di NTB, kami juga melakukan penjajakan kerja sama dengan UMKM pembuat motor listrik Le-Bui atau Lombok E-Bike Builder yang produknya sudah tembus pasar internasional dan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) pembuat motor listrik Ngebuts," ujarnya.
Ia menyatakan motor listrik yang saat ini tengah dikembangkan tersebut merupakan proyek lanjutan dari 100 unit motor listrik yang telah selesai diproduksi dan dipasarkan produknya pada tahun 2020.
"Kami melihat prospek produk motor listrik ini sangat pesat permintaannya. Terbukti, pada tahun 2020 kami mampu memproduksi 100 unit motor listrik jenis tiga roda untuk memenuhi permintaan di daerah khususnya untuk kendaraan pengangkut sampah di desa-desa di NTB," ucap Samsul Hadi.
Samsul Hadi menyampaikan satu motor listrik yang dikembangkan tersebut mampu menempuh jarak 100 km per jam dengan tenaga listrik mencapai 3.500 Watt dilengkapi delapan baterai 80 AH. Untuk pengisian daya baterai sekali dalam kondisi kosong bisa delapan jam.
"Kita berharap pengembangan sepeda motor listrik ini bisa tuntas dikerjakan dan diproduksi tahun 2021. Namun, untuk produksi secara massal belum bisa karena terkendala regulasi. Tapi bila melihat prospeknya ke depan sangat menjanjikan," jelasnya.
Menurut Hadi, animo masyarakat terhadap motor listrik ini memberi semangat kepada siswa SMK untuk lebih berkembang semangat memproduksi lebih banyak lagi. Terlebih menjelang perhelatan Moto GP Mandalika 2021.
Karena itu, ia berharap sepeda motor listrik buatan siswa SMK dan UKM di NTB akan dilibatkan dan digunakan. Selain itu kedepannya masyarakat juga memanfaatkan motor listrik ini untuk kegiatan sehari hari demi mendukung program "blue green" dan mengurangi emisi karbon.
"Target PT GNE produksi motor listrik ini dapat menembus pasar nasional. Kami masih mengurus izin dan syarat untuk bisa melaju di jalan raya, seperti sepeda motor lainnya," katanya.
Terdapat beberapa motor listrik yang dirancang dan dihasilkan anak-anak NTB. Di antaranya hasil karya siswa-siswa SMKN 1 Lingsar di Kabupaten Lombok Barat. Motor listrik ini diberi nama Lingsar. Motor listrik Lingsar ini bertenaga 3.500 watt. Dilengkapi delapan baterai 80 AH yang bisa menempuh jarak 70 sampai 80 km. Untuk pengisian daya baterai sekali dalam kondisi kosong bisa delapan jam.
Selain motor listrik karya siswa SMKN 1 Lingsar. Motor listrik juga dibuat oleh salah seorang putra NTB bernama Gede Sukarmati Jaya. Sepeda tersebut mampu menempuh jarak 30 Km untuk sekali pengisian daya, sekitar dua sampai empat jam. Sepeda motor listrik ini diberi nama Le-Bui atau Lombok E-Bike Builder.
Motor listrik ramah lingkungan juga dibuat Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Motor listrik yang diberi nama NgebUTS. Motor ini dapat bertahan sampai 30 km tanpa menggunakan pedal dan 40-60 km apabila pedalnya dikayuh. Untuk baterainya sendiri berkekuatan 48 volt dengan kecepatan mencapai 50 km/jam.
Kemudian, sepeda motor listrik selanjutnya dibuat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah NTB bersinergi dengan Dinas Perindustrian NTB menciptakan "Mbojo Electric Bicycle" (Matric-B), yakni sepeda listrik unik dengan konsep "vintage chopper electric bike".
Matric-B dapat menempuh hingga jarak 60 kilometer. Beratnya juga hanya 35 kilogram dan top speed yang pernah dicapai hingga saat ini adalah 45 km/jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Direktur Utama PT GNE, Samsul Hadi di Mataram, Selasa, mengatakan pengembangan 300 unit motor listrik tersebut melibatkan sejumlah Sekolah Menengah Keguruan (SMK) di NTB dan SMK 1 Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, ditunjuk sebagai koordinatornya.
"Selain menggandeng SMK di NTB, kami juga melakukan penjajakan kerja sama dengan UMKM pembuat motor listrik Le-Bui atau Lombok E-Bike Builder yang produknya sudah tembus pasar internasional dan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) pembuat motor listrik Ngebuts," ujarnya.
Ia menyatakan motor listrik yang saat ini tengah dikembangkan tersebut merupakan proyek lanjutan dari 100 unit motor listrik yang telah selesai diproduksi dan dipasarkan produknya pada tahun 2020.
"Kami melihat prospek produk motor listrik ini sangat pesat permintaannya. Terbukti, pada tahun 2020 kami mampu memproduksi 100 unit motor listrik jenis tiga roda untuk memenuhi permintaan di daerah khususnya untuk kendaraan pengangkut sampah di desa-desa di NTB," ucap Samsul Hadi.
Samsul Hadi menyampaikan satu motor listrik yang dikembangkan tersebut mampu menempuh jarak 100 km per jam dengan tenaga listrik mencapai 3.500 Watt dilengkapi delapan baterai 80 AH. Untuk pengisian daya baterai sekali dalam kondisi kosong bisa delapan jam.
"Kita berharap pengembangan sepeda motor listrik ini bisa tuntas dikerjakan dan diproduksi tahun 2021. Namun, untuk produksi secara massal belum bisa karena terkendala regulasi. Tapi bila melihat prospeknya ke depan sangat menjanjikan," jelasnya.
Menurut Hadi, animo masyarakat terhadap motor listrik ini memberi semangat kepada siswa SMK untuk lebih berkembang semangat memproduksi lebih banyak lagi. Terlebih menjelang perhelatan Moto GP Mandalika 2021.
Karena itu, ia berharap sepeda motor listrik buatan siswa SMK dan UKM di NTB akan dilibatkan dan digunakan. Selain itu kedepannya masyarakat juga memanfaatkan motor listrik ini untuk kegiatan sehari hari demi mendukung program "blue green" dan mengurangi emisi karbon.
"Target PT GNE produksi motor listrik ini dapat menembus pasar nasional. Kami masih mengurus izin dan syarat untuk bisa melaju di jalan raya, seperti sepeda motor lainnya," katanya.
Terdapat beberapa motor listrik yang dirancang dan dihasilkan anak-anak NTB. Di antaranya hasil karya siswa-siswa SMKN 1 Lingsar di Kabupaten Lombok Barat. Motor listrik ini diberi nama Lingsar. Motor listrik Lingsar ini bertenaga 3.500 watt. Dilengkapi delapan baterai 80 AH yang bisa menempuh jarak 70 sampai 80 km. Untuk pengisian daya baterai sekali dalam kondisi kosong bisa delapan jam.
Selain motor listrik karya siswa SMKN 1 Lingsar. Motor listrik juga dibuat oleh salah seorang putra NTB bernama Gede Sukarmati Jaya. Sepeda tersebut mampu menempuh jarak 30 Km untuk sekali pengisian daya, sekitar dua sampai empat jam. Sepeda motor listrik ini diberi nama Le-Bui atau Lombok E-Bike Builder.
Motor listrik ramah lingkungan juga dibuat Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Motor listrik yang diberi nama NgebUTS. Motor ini dapat bertahan sampai 30 km tanpa menggunakan pedal dan 40-60 km apabila pedalnya dikayuh. Untuk baterainya sendiri berkekuatan 48 volt dengan kecepatan mencapai 50 km/jam.
Kemudian, sepeda motor listrik selanjutnya dibuat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah NTB bersinergi dengan Dinas Perindustrian NTB menciptakan "Mbojo Electric Bicycle" (Matric-B), yakni sepeda listrik unik dengan konsep "vintage chopper electric bike".
Matric-B dapat menempuh hingga jarak 60 kilometer. Beratnya juga hanya 35 kilogram dan top speed yang pernah dicapai hingga saat ini adalah 45 km/jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020