Haga hasil perkebunan Maluku berupa biji pala bundar yang ditawarkan para pengumpul di Kota Ambon kini bergerak naik cukup tajam hingga mencapai Rp80.000/Kg dari sebelumnya Rp72.000.

Hasil pemantauan di lokasi transaksi  hasil perkebunan Maluku di jalan Setia Budi, Kawasan Rijoli, Kelurahan Batu Gajah, Kota Ambon, Rabu, para pengumpul menawarkan harga biji pala bundar sebesar Rp80.000/Kg, atau naik dari sebelumnya Rp72.000.

Sedangkan fuli (pembungkus biji pala) juga bergerak naik dari Rp235.000 menjadi Rp240.000/Kg.

Selain itu hasil perkebunan lainnya yang juga bergerak naik yakni kopra bergerak naik dari Rp10.000 menjadi Rp10.300/Kg, kecuali cengkih masih tetap bertahan Rp60.000/Kg, dan coklat Rp27.000/Kg.

Pedagang pengumpul, Evi, mengatakan, perkembangan harga sejumlah hasil perkebunan Maluku masih cukup bagus terutama biji pala bundar yang kini bererak naik cukup tajam yakni Rp80.000/Kg, sangat membawa angin segar bagi para petani di daerah ini sekaligus kado menjelang akhir tahun 2020.

"Harga kopra malahan terus bergerak naik hingga mencapai Rp10.300/Kg sangat menguntungkan dibandingkan dengan beberapa waktu lalu yang harganya anjlok hingga Rp2.000/Kg," ujarnya.

Harga komoditi perkebunan di Kota Ambon selalu mengikuti perkembangan di Surabaya, Jawa Timur. Perkembangan harga naik atau turun di pasar utama itu pasti berpengaruh di Kota Ambon.

Hal ini disebabkan hasil pembelian yang dilakukan di Ambon pada umumnya dijual lagi ke Surabaya sebagai pasar utama.

Evi menambahkan, sejak pertengahan bulan Desember 2020 banyak petani yang datang untuk menjual hasil panen mereka terutama cengkih dan biji pala bundar.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020