Pengembangan ekonomi melalui sektor pertanian pada masa pandemi COVID-19 di Kabupaten Maluku Tenggara melalui gerakan berkebun "Ve'e Kes Yang" berjalan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Hal ini dikatakan Bupati Malra M Thaher Hanubun ketika mengunjungi kebun yang dikelola oleh kelompok-kelompok warga di kawasan Wear Mathias Ohoi Sathean dan perkebunan warga di Ohoi Wain, Kamis.

"Luar biasa, dan saya bangga karena gerakan berkebun yakni Ve'e Kes Yang telah menyebar ke hampir seluruh wilayah di Malra dan mendorong warga untuk berkebun guna pemenuhan pangan maupun peningkatan ekonomi," ungkap Thaher.

"Itu satu nilai positif yang kita ambil hari ini, Ve'e Kes Yang benar-benar dimanfaatkan dan memberikan contoh yang baik bagi warga," tandasnya.

Dikatakan, COVID-19 jelas membawa petaka, namun hikmah yang dapat diambil melalui gerakan berkebun warga dapat menghasilkan sesuatu, seperti salah satu kelompok yang baru dibentuk oleh warga untuk berkebun di Wain, telah menghasilkan keuntungan Rp17 juta kurun waktu tiga (3) bulan.

Oleh karena itu, pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan kepada warga, kemudian revolusi pertanian dari dinas teknis Ketahanan Pangan dan Pertanian telah cukup membantu sehingga perlu terus untuk digalakkan selama masa pandemi COVID-19.

"Besar harapan saya, jika sudah terpenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah ini akan kebutuhan pangan, maka ke depan dengan manajemen yang baik oleh dinas pertanian, hasil kebun ini dapat dipasarkan ke luar daerah," ujar Thaher.

Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Malra Felix Tethol pada kesempatan yang sama menegaskan, gerakan berkebun ketika dicanangkan bupati pada masa pandemi untuk ketahanan pangan, dan demonstrasi plot (demplot) telah memberikan contoh untuk masyarakat.

"Faktanya banyak masyarakat tergerak untuk berkebun, dan kami yakin jika ada krisis pangan maka kita aman dan saat ini dikenal istilah new normal salah satunya yakni pemulihan ekonomi, warga mulai merasakan dampak positif dari hasil berkebun," katanya.

Ve'e Kes Yang, kata dia, tetap berjalan, seperti yang ada di depan kantor Bupati dimana tiap hari Jumat OPD tetap mengelola petak-petak milik mereka, yang kemudian secara bertahap akan diserahkan kepada masyarakat marginal di perkotaan untuk melanjutkan pengelolannya.

Pewarta: John Nikita S

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021