Malra (ANTARA) - Bupati Maluku Tenggara (Malra) Muhamad Thaher Hanubun membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXXI tingkat Kabupaten Maluku Tenggara diikuti kafilah dari 11 kecamatan di Islamic Center, Ohoijang Langgur Senin, (15/12).
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan MTQ bukan sekadar ajang perlombaan membaca dan menghafal Al Quran, tetapi merupakan momentum untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
“Al Quran tidak hanya untuk dibaca dan dilombakan, tetapi harus menjadi pedoman hidup yang dapat diimplementasikan dalam perilaku, sikap, dan tindakan kita sehari-hari, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara,” ujar Bupati.
Bupati juga mengutip ayat Al Quran yang menjelaskan bahwa manusia diciptakan berbeda-beda suku dan bangsa untuk saling mengenal, bukan untuk saling meniadakan. Nilai tersebut, kata dia, harus menjadi dasar dalam membangun persaudaraan dan kerukunan di Maluku Tenggara.
"Al Quran, merupakan petunjuk bagi seluruh manusia dan tidak ada sedikitpun keraguan di dalamnya. Al Quran adalah "Huddaliiinas" petunjuk dan pembeda antara yang benar dan yang salah,'ungkapnya.
Ia berharap melalui pelaksanaan MTQ ini dapat melahirkan generasi Qurani yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan kepekaan sosial.
Menurutnya, nilai-nilai Al Quran seperti kejujuran, keadilan, toleransi, dan persaudaraan sangat relevan dalam menjaga kerukunan dan persatuan di Maluku Tenggara yang majemuk.
Hal ini relevan dengan tema yang diusung yakni, Aktualisasi spirit Al Quran sebagai perekat kebhinekaan menuju Malra damai dan sejahtera.
Bupati menekankan bahwa pelaksanaan MTQ ke-31 harus menjadi momentum peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan AlQuran, bukan sekadar perebutan gelar juara antar kecamatan.
“Kita habis membaca, tapi tidak memaknai dan tidak mempraktikkan, itu yang harus kita koreksi bersama,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan dewan hakim agar bekerja secara profesional dan objektif.
Ia menyampaikan pelaksanaan MTQ kali ini telah menerapkan sistem digitalisasi mulai dari pendaftaran hingga penilaian, sehingga diharapkan dapat meminimalisir polemik.
“Jangan ada ribut-ribut soal juara. Biarkan dewan hakim menentukan yang terbaik sesuai aturan. Siapapun yang menjadi juara, kita harapkan akan mewakili Kabupaten Maluku Tenggara di tingkat provinsi, hingga Nasional," imbuhnya.
Ia juga mengapresiasi peran LPTQ, dewan hakim, para pembina, serta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten ini.
Kepada para peserta, Bupati berpesan agar menjadikan MTQ sebagai ajang belajar dan meningkatkan kualitas diri, bukan semata-mata mengejar prestasi.
“Menang atau kalah bukanlah tujuan utama. Yang terpenting adalah bagaimana nilai-nilai Al Quran dapat tertanam dalam diri dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
MTQ Tingkat Kabupaten Maluku Tenggara ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dengan mempertandingkan berbagai cabang lomba, antara lain tilawah, tahfiz, tafsir, dan cabang lainnya.
Selain sebagai syiar Islam, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan antarumat beragama di daerah berjuluk Larwul Ngabal tersebut. (DS).
