Ambon (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku mencatat produksi beras daerah pada tahun 2025 mencapai sekitar 51.000 ton, atau mengalami peningkatan 12 persen dibandingkan capaian tahun 2024 yang hanya 44.880 ton
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Ilham Tauda di Ambon, Selasa mengatakan peningkatan produksi tersebut menunjukkan adanya penguatan pada sektor pertanian pangan daerah, meskipun secara total Maluku masih menghadapi kondisi defisit beras.
Ia menjelaskan, peningkatan produksi beras tersebut sejalan dengan kebijakan nasional serta arah pembangunan sektor pertanian yang diproyeksikan hingga tahun 2026, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan program strategis pemerintah.
Daerah penghasil beras utama di Maluku adalah Kabupaten Buru dan Maluku Tengah, yang secara konsisten menunjukkan produksi padi dan beras tertinggi, terutama di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi sebagai salah satu sentra potensial.
Sementara kabupaten lain seperti Kepulauan Tanimbar juga berkontribusi meskipun dalam skala lebih kecil, yang menurut Ilham, menunjukkan potensi besar Maluku untuk menuju swasembada pangan.
Namun demikian, Ilham mengungkapkan bahwa Maluku masih mengalami defisit beras secara keseluruhan. Kebutuhan tambahan beras diperkirakan mencapai sekitar 100.000 ton, sehingga beras masih harus dipasok dari luar daerah.
Sementara itu, untuk komoditas jagung, Distan Maluku mencatat kondisi surplus. Produksi jagung daerah saat ini mencapai sekitar 7.500 ton dengan surplus sekitar 3.800 ton.
“Capaian ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, tidak hanya pemerintah daerah, tetapi juga instansi lain yang terus mendorong pengembangan dan perluasan tanam jagung,” ujar Ilham.
Berbeda dengan jagung, produksi bawang merah di Maluku masih mengalami defisit. Kondisi tersebut disebabkan oleh keterbatasan kemampuan produksi serta luas tanam yang masih terbatas.
“Sepanjang tahun 2025, kita juga tidak lagi memperoleh dukungan lokasi produksi dari dana Pusat, sehingga upaya pemenuhan kebutuhan masih sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah,” kata Ilham Tauda.
Pemerintah Provinsi Maluku terus mendorong penguatan sektor pertanian melalui peningkatan produktivitas, optimalisasi lahan, serta sinergi lintas sektor guna memperkuat ketahanan pangan daerah secara berkelanjutan.
