Museum Siwalima Provinsi Maluku berencana membuka ruang pameran foto koleksi etnografi patung-patung yang berkaitan dengan ritual adat dan kebudayaan masyarakat Maluku.
"Rencananya tahun ini, kami masih sementara membahas pameran fotonya nantinya harus seperti apa karena ada beberapa hal yang harus dibenahi lagi, termasuk ruangannya," kata Kepala Museum Siwalima Jean Esther Saiya di Ambon, Kamis.
Dikatakannya Museum Siwalima memiliki 5.000 lebih koleksi yang terbagi dalam 10 jenis, 2.000-an di antaranya adalah patung etnografi. Karena kurangnya ruang pameran, koleksi patung tidak bisa dipamerkan sekaligus.
Untuk mengakalinya, patung-patung etnografi akan dipamerkan dalam bentuk foto dan akan dipamerkan di bekas ruang pameran koleksi satwa endemik Maluku.
Proyek pembukaan ruang pameran foto etnografi melibatkan Baronda Ambon, komunitas muda bidang fotografi yang kerap memamerkan pariwisata Maluku.
Saat ini sudah 40 koleksi patung etnografi yang difoto, dan akan ditambah lagi untuk tahun ini sebanyak 50 foto patung untuk dipamerkan.
"Tahun ini kita tambah 50 foto lagi, jadi 90 foto yang akan dipamerkan. Ruangannya sudah ada tapi untuk konstruksinya sudah tidak bagus, jadi perlu beberapa perbaikan dan pembenahan," ucap Jean.
Lebih lanjut ia mengatakan beberapa fasilitas Museum Siwalima seperti ruang pameran koleksi kelautan, ruang sasadu dan ruang pameran sementara yang rusak di bagian atap dan langit-langit ruangan direncanakan untuk diperbaiki dalam tahun ini.
Terkait itu, Museum Siwalima telah melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattumury, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku.
"Untuk gedung pameran tetap satu belum bisa tahun ini, tapi yang rusaknya tidak banyak akan diperbaiki oleh Dinas PU dalam tahun ini menggunakan anggaran-anggaran kecil mereka," kata Jean.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Rencananya tahun ini, kami masih sementara membahas pameran fotonya nantinya harus seperti apa karena ada beberapa hal yang harus dibenahi lagi, termasuk ruangannya," kata Kepala Museum Siwalima Jean Esther Saiya di Ambon, Kamis.
Dikatakannya Museum Siwalima memiliki 5.000 lebih koleksi yang terbagi dalam 10 jenis, 2.000-an di antaranya adalah patung etnografi. Karena kurangnya ruang pameran, koleksi patung tidak bisa dipamerkan sekaligus.
Untuk mengakalinya, patung-patung etnografi akan dipamerkan dalam bentuk foto dan akan dipamerkan di bekas ruang pameran koleksi satwa endemik Maluku.
Proyek pembukaan ruang pameran foto etnografi melibatkan Baronda Ambon, komunitas muda bidang fotografi yang kerap memamerkan pariwisata Maluku.
Saat ini sudah 40 koleksi patung etnografi yang difoto, dan akan ditambah lagi untuk tahun ini sebanyak 50 foto patung untuk dipamerkan.
"Tahun ini kita tambah 50 foto lagi, jadi 90 foto yang akan dipamerkan. Ruangannya sudah ada tapi untuk konstruksinya sudah tidak bagus, jadi perlu beberapa perbaikan dan pembenahan," ucap Jean.
Lebih lanjut ia mengatakan beberapa fasilitas Museum Siwalima seperti ruang pameran koleksi kelautan, ruang sasadu dan ruang pameran sementara yang rusak di bagian atap dan langit-langit ruangan direncanakan untuk diperbaiki dalam tahun ini.
Terkait itu, Museum Siwalima telah melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattumury, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku.
"Untuk gedung pameran tetap satu belum bisa tahun ini, tapi yang rusaknya tidak banyak akan diperbaiki oleh Dinas PU dalam tahun ini menggunakan anggaran-anggaran kecil mereka," kata Jean.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021