Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan uji coba alat kontrasepsi program Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang program Keluarga Berencana (KB MJKP).

Uji coba pelayanan KB MKJP dilakukan kepada 20 dari target 100 akseptor di Kota Ambon, , kata Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustaf Latuheru, Rabu.

Dari target 100 akseptor program KB MKJP menggunakan dana BOKB atau Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik sub bidang KB tahun anggaran 2021.

Pelayanan program KB MKJP meliputi pelayanan Implant dan IUD yang nantinya akan dilayani di fasilitas kesehatan maupun melalui pelayanan KB bergerak (Mobile) di empat kecamatan lainnya di Kota Ambon.

Dikatakannya, MKJP KB ini bukan program baru, tetapi setiap bulan sudah dilaksanakan di setiap fasilitas kesehaan di kota Ambon. Hanya pembiayaannya yang baru karena dikelola kabupaten/kota.

Mekanisme baru yang diujicobakan pembiayaan tersebut ditangani kabupaten atau kota dengan anggaran bersumber dari DAK dari pemerintah pusat yang disalurkan menjadi bagian dari APBD. 

Melalui mekanisme pembiayaan ditangani langsung oleh kabupaten/kota, diharapkan mekanisme pembiayaan menjadi Iebih lancar sehingga pelayanan alat kontrasepsi meningkat dan mencapai target yang sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.


Metode tersebut, dibandingkan kontrasepsi jangka pendek, alat kontrasepsi jangka panjang bisa dikatakan lebih aman karena minim sekali mempunyai efek samping.

Program KB ini harus dilakukan agar bisa menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan.

"Maksud kemampuan di sini adalah untuk membiayai anak dan bisa mampu menjamin kehidupannya. Jadi disesuaikan dengan ekonomi keluarga masing-masing apabila ingin menambah jumlah anak, mampu atau tidaknya, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga, " tandas Sekkot.

 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021