Ambon (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, Welly Patty, menyatakan penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang implan di Ambon semakin meningkat.
"Animo masyarakat menggunakan alat kontrasepsi implan meningkat, sehingga kita harus punya stok yang mencukupi," katanya, di Ambon, Jumat.
Ia menyatakan alat kontrasepsi jangka panjang merupakan metode kontrasepsi dengan tingkat keefektifan yang tinggi dengan tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain.
Selain itu, kontrasepsi jangka panjang merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat bertahan selama tiga tahun sampai seumur hidup, di mana terdapat berbagai jenis seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), implan, medis operatif wanita (MOW), dan medis operasi pria (MOP).
Welly menyatakan peningkatan penggunaan implan membuat stok umpan di provinsi Maluku habis dan meminta stok dari provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 3.000 set untuk satu tahun.
Setelah menerima stok implan, kembali dilakukan pelayanan, Kota Ambon meminta stok 3.000 karena permintaan masyarakat cukup tinggi sehingga pelayanan di Ambon bisa maksimal.
"Rata- rata masyarakat menggunakan implan, sementara suntik dan pil digunakan setelah persalinan. Selebihnya beralih ke implan, sehingga kita harus punya stok yang banyak, " ujarnya.
Pelayanan KB Implan ini adalah bagian dari percepatan penurunan stunting yang difokuskan bagi wanita PUS yang ingin menunda kehamilannya selama tiga tahun dan hasil deteksi ada akseptor yang anaknya stunting.*
Penggunaan alat kontrasepsi implan meningkat di Ambon
Jumat, 3 Maret 2023 19:32 WIB