Direktur Clerry Cleffy Institute (CCI) Dwi Prihandini meluncurkan buku berjudul "kedukaan" sebuah penggalan kedukaan perempuan bertepatan dengan Hari Kartini pada 2021.
"Hati saya sangat senang mengetahui bahwa hari ini akhirnya saya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk meluncurkan buku Kedukaan yang proses penulisannya memakan waktu lima tahun," kata psikolog perdamaian Dwi Prihandini dalam rilis yang diterima Antara, Rabu.
Dwi mengatakan, dirinya menulis buku ini dua minggu setelah almarhum suaminya Clerry Cleffy meninggal dunia.
Sembari menjalani masa berduka dengan mengelilingi Maluku terkait pelayanan kemanusiaan untuk menghibur hati. Tetapi sepanjang pelayanan dirinya melihat kesenjangan yang terjadi di pelosok Maluku khususnya pada anak-anak disabilitas.
Pelayanan CCI katanya, sungguh tidak mudah, karena Persoalan demi persoalan mendera bertubi-tubi selama lima tahun.
"Saya punya pilihan untuk berhenti namun yang saya lakukan justru memacu diri untuk terus melayani Maluku dan menghasilkan karya-karya untuk Maluku," katanya.
Dwi mengakui, pernah terbersit dipikiran apa yang sesungguhnya Tuhan inginkan dalam hidupnya.
"Tuhan apa sebenarnya yang Tuhan mau dari saya?” Perlahan saya mencoba mengingat kembali beberapa dekade yang lalu saya pernah meminta pada Tuhan. Berikan saya kehidupan yang bergelora, berikan saya cinta bergelora sehingga tidak ada habisnya untuk saya ceritakan kepada keturunan saya, " ujarnya.
Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan usai, tahun demi tahun sirna, dirinya banyak belajar dari Maluku tentang bagaimana mencintai Maluku sepenuh hati, dan bagaimana melarungkan rasa duka mendalam menjadi sebuah nadir untuk bangkit berdaya dan berdampak.
"Saya melalui prosesnya, menyangkal, marah, menyesuaikan diri, sampai akhirnya nrimo atau menerima bahwa inilah hidup yang Tuhan berikan pada saya, " kata Dwi.
Dirinya berharap, kisah tentang kedukaan dan Maluku dapat menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan yang mengalami kedukaan agar mereka tetap dapat melanjutkan hidup menjadi perempuan yang memiliki kasih karena seyogyanya seorang perempuan merupakan sumber kasih dalam kehidupan.
Semangat dan kasih Raden Ajeng Kartini yang saya petik bukan sekedar tentang kesetaraan melainkan juga semangat dan kasih bahwa perempuan dapat menjadi kekuatan bagi perempuan lainnya sehingga perempuan bisa bangkit dari keterpurukannya, berdaya dengan sumber daya yang dimilikinya, dan berdampak bagi sekelilingnya.
"Saya persembahkan karya ini bagi dua ciptaan Tuhan yaitu almarhum Clerry Cleffy dan anjing kesayangan saya Noah, untuk siapapun yang mengalami kedukaan dan untuk perempuan-perempuan yang saat ini tengah berjuang bangkit dari keterpurukan, " tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021