Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) menemukan kondisi manajemen Perusahaan Daerah (Perusda) PT Bahari Berkesan yang dikelola selama ini amburadul dan disalahgunakan selama kepemimpinan pemerintahan sebelumnya.
Wakil Wali (Wawali) Kota Ternate, Jasri Usman di Ternate, Selasa, menyatakan, pihaknya telah melihat kondisi manajemen Perusda PT Bahari Berkesan dan menemukan manajeman amburadul serta kantor disalahgunakan menjadi sekretariat tim sukses salah satu pasangan calon di Pilkada lalu.
"Suasana kantor tidak ada yang bisa kita lihat, bahkan untuk keuntungan dan sesuatu yang bisa diharapkan menngkatkan PAD tidak terealisasi. Apalagi, kantor disalahgunakan sebagai sekretariat tim sukses pasangan tertentu dengan adanya fakta temuan hasil pilkada di ruangan Dirut. Itu bagian penyalahgunaan. Masa perusahan milik Pemkot disalahgunakan. Pemilik saham itu Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sehingga kita tindaklanjuti agar Perusda bisa kembali ," ujarnya.
Menurut dia, Pemkot Ternate akan melakukan investigasi terkait dengan manajeman Perusda yang amburadul, sehingga dipertanggungjawabkan serta harus diselamatkan untuk kepentingan bersama.
"Ada beberapa jenis usaha yang bisa dilaksanakan. Tetapi, induknya di kantor pusat seperti itu. Jadi, kita selamatkan agar bisa kembali diaktifkan. Saya mendapat laporan berdasarkan audit investigasi dengan adanya temuan BPK dan Inspektorat, di mana ada kerugian di Perusda. Ini akan kita tindaklanjuti dan memanggil secara resmi Dirut dan stafnya untuk dimintai keterangan tentang penyebabnya," tandas Jasri.
Ketua DPW PKB Malut itu mengemukakan, BUMD ini kan pemiliknya adalah Pemkot. Sebuah perusahan yang sehat itu harus mempunyai proyeksi yang baik diharapkan untuk mendapatkan keuntungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Wakil Wali (Wawali) Kota Ternate, Jasri Usman di Ternate, Selasa, menyatakan, pihaknya telah melihat kondisi manajemen Perusda PT Bahari Berkesan dan menemukan manajeman amburadul serta kantor disalahgunakan menjadi sekretariat tim sukses salah satu pasangan calon di Pilkada lalu.
"Suasana kantor tidak ada yang bisa kita lihat, bahkan untuk keuntungan dan sesuatu yang bisa diharapkan menngkatkan PAD tidak terealisasi. Apalagi, kantor disalahgunakan sebagai sekretariat tim sukses pasangan tertentu dengan adanya fakta temuan hasil pilkada di ruangan Dirut. Itu bagian penyalahgunaan. Masa perusahan milik Pemkot disalahgunakan. Pemilik saham itu Wali Kota dan Wakil Wali Kota, sehingga kita tindaklanjuti agar Perusda bisa kembali ," ujarnya.
Menurut dia, Pemkot Ternate akan melakukan investigasi terkait dengan manajeman Perusda yang amburadul, sehingga dipertanggungjawabkan serta harus diselamatkan untuk kepentingan bersama.
"Ada beberapa jenis usaha yang bisa dilaksanakan. Tetapi, induknya di kantor pusat seperti itu. Jadi, kita selamatkan agar bisa kembali diaktifkan. Saya mendapat laporan berdasarkan audit investigasi dengan adanya temuan BPK dan Inspektorat, di mana ada kerugian di Perusda. Ini akan kita tindaklanjuti dan memanggil secara resmi Dirut dan stafnya untuk dimintai keterangan tentang penyebabnya," tandas Jasri.
Ketua DPW PKB Malut itu mengemukakan, BUMD ini kan pemiliknya adalah Pemkot. Sebuah perusahan yang sehat itu harus mempunyai proyeksi yang baik diharapkan untuk mendapatkan keuntungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021