Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease masih mengembangkan pemeriksaan terhadap kasus perkelahian dan pelemparan antarpemuda di kawasan Kudamati, Kecamatan Nusniwe, Kota Ambon pada Selasa, (1/6) pukul 18:55 WIT menyebabkan satu warga terluka.

"Korban atas nama Fredek Pattiasina (43) yang terkena lemparan batu di bahagian hidungnya telah memberikan laporan resmi melalui Polsek Nusaniwe,  jadi sementara ditangani," kata Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau - Pulau Lease, Ipda I. Leatemia di Ambon, Rabu.

Insiden perkelahian serta pelemparan itu dilakukan antara sekelompok pemuda Lorong Farmasi dengan Lorong Dua Hagel sehingga menyebabkan aparat kepolisian yang turun ke lokasi sempat melepaskan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa.

Menurut dia, polisi yang mendapatkan keterangan seorang warga bernama Richard Korlowey menjelaskan bahwa saat itu dia hendak mengantar penumpang ke arah Kudamati Farmasi Atas.

Setelah tiba di alamat tempat tujuan, saksi Richard hendak kembali. Namun,  dihadang lalu dipukuli oleh salah satu pemuda Farmasi Atas dan dia berhasil meloloskan diri, meski pun sempat dipukuli dari bagian kepala dan nyaris terjatuh dari sepeda motornya.

Karena merasa tidak puas dengan kejadian tersebut, saksi korban bersama beberapa rekannya kembali dengan berjalan kaki menuju depan Lorong Farmasi Atas untuk menanyakan kenapa dirinya dipukul.

Namun,  saat itu juga sekelompok pemuda dari arah lorong Farmasi Atas keluar dan langsung melakukan aksi pelemparan batu serta botol ke arah depan SD Negeri 21 dan SDN 38 yang juga terdapat sekelompok pemuda.

Saksi lainnya atas nama Divano Soselisa yang berprofesi sebagai pengojek juga mengaku sempat dihadang dan dipukul sehingga dia terpaksa meninggalkannya penumpangnya.

Setelah insiden tersebut, anggota SPK Polresta Ambon, Polsek Nusaniwe, PRC Polresta Ambon didukung PRC Samapta Polda Maluku tiba di TKP dan langsung membubarkan kedua kelompok tersebut dengan menembakkan gas air mata serta mengamankan TKP.
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021