Pengprov Taekwondo Indonesia Maluku kesulitan dana untuk menitipkan tiga taekwondoinnya di pelatnas di Jakarta, padahal kegiatan itu sangat diperlukan sebagai persiapan mereka mewakili daerah ini di berbagai kejuaraan tingkat nasional. Ketua Harian Pengprov Taekwondo Indonesia Maluku, Cak Laratmasse, di Ambon, Jumat, mengatakan, sebanyak tiga taekwondoin itu mengikuti Pelatnas atas restu dari Pengurus Besar (PB) TI, yang memaklumi daerah ini memiliki keterbatasan anggaran. "Saya sekarang di Saumlaki (ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat), tapi rekan pengurus di Ambon sudah memberitahukan bahwa tiga taekwondoin itu belum bisa ke Jakarta karena alasan tidak ada dana," ujarnya. Cak mengakui, alokasi dana dari KONI Maluku untuk pembinaan cabang olahraga taekwondo relatif minim sehingga berbagai program peningkatan prestasi atlet tidak bisa optimal. "Kami bahkan telah meminta bantuan Bupati Maluku Tengah, Abdullah Tuasikal, tapi hingga saat ini belum ada pertemuan untuk membicarakan kebutuhan dana untuk menjalani Pelatnas," katanya. Menurut Cak, pembinaan cabang olahraga taekwondo di Maluku, terutama Kota Ambon, sebenarnya telah berkembang hingga ke sekolah - sekolah, namun kondisinya masih memprihatinkan. "Persoalannya adalah dana dan keterbatasan pelatih," katanya. Tiga taekwondoin Maluku yang diprogramkan mengikuti Pelatnas adalah Okto Dily, Andi Kurniawan dan Frangklyn Mahulette, didampingi pelatih Johanis Souhuwat. Kurniawan yang berasal dari Pemkab TI Maluku Tengah sebelumnya adalah taekwondoin asal Jawa Barat dengan prestasi terbaik di kelas fidel di Pra Pon di Magelang, Jawa Tengah pada 11 - 15 Agustus 2009. Saat ini ia tercatat sebagai personil TNI-AD di Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah. Mahulette berasal dari Pengurus kota (Pemkot) TI Kota Ambon. Ia mencetak prestasi dengan meraih medali perunggu di PON XVII di Kalimantan Timur pada 2008.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010