PT Pertamina (Persero) menyatakan tangki yang terbakar di Kilang Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (11/6) pukul 19.45 WIB, hanya berisi benzena yang menjadi bahan dasar untuk pembuatan produk petrochemical.

"Pada saat terbakar, tangki di area bundwall hanya berisikan sepertiga produk benzena atau sebanyak 1.100 barel dari kapasitas tangki 3.000 barel," kata Manager Communications, Relations, dan CSR Kilang Pertamina Cilacap Hatim Ilwan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dia menyatakan warga tidak terdampak insiden kebakaran tersebut karena lokasi kebakaran berada jauh dari pemukiman dan jalan raya.

Baca juga: Pertamina: Jangan khawatir stock BBM di Malut aman, begini penjelasannya

"Kebakaran terjadi di salah satu area tangki penyimpanan yang lokasinya berada jauh di dalam kompleks kilang, bukan kilang atau pabrik pengolahannya," kata Hatim.

Pertamina memastikan pasokan bahan bakar minyak dan elpiji di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta tetap dalam kondisi aman pasca insiden kebakaran tersebut.

Kilang Cilacap merupakan satu dari enam Kilang Pertamina dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari.

Kilang ini memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta bahan bakar minyak hasil pengolahan minyak mentah.

Baca juga: 2.757 pekerja Chevron jadi pekerja Pertamina, kok bisa?

Kilang Cilacap juga bernilai strategis karena memasok 44 persen kebutuhan bahan bakar minyak nasional dan 75 persen kebutuhan di pulau Jawa.

Selain itu, kilang ini merupakan satu-satunya kilang di Tanah Air yang memproduksi aspal dan base oil.

Baca juga: PT. Pertamina MOR VIII realisasi empat titik BBM satu harga di Maluku
Baca juga: PT Pertamina: Stok BBM jelang lebaran di Malut aman

 

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021