Ambon (ANTARA) - World Wide Fund for Nature (WWF) Inner Banda Arc Seascape (IBAS) menyatakan, penyu belimbing dapat ditemui di dua tempat dalam perairan Provinsi Maluku, yakni Kei Kecil Barat, dan Pulau Buru.
“Saat ini ada beberapa lokasi pantai peneluran di wilayah timur Indonesia yang dapat dikunjungi, di antaranya Pantai Peneluran Jeen Warmon dan Jamursba Medi di Pulau Papua, sedangkan Maluku dapat dijumpai pada Pantai Peneluran Pulau Buru, dan perairan Kei Kecil Barat di dalam kawasan konservasi Kei Kecil,” kata Marine Biodiversity Officer WWF IBAS, Randra melalui pesan WhatsApp, Ambon, Senin.
Ia mengatakan, Kepulauan Kei juga menjadi salah satu jalur migrasi penyu belimbing, karena sepanjang bulan Juli hingga Februari merupakan salah satu area pakan (major food) untuk penyu belimbing di kawasan tersebut.
“Ubur-ubur merupakan salah satu makanan favorit bagi spesies penyu belimbing,” ujarnya.
Baca juga: BKSDA Maluku lepas liarkan ratusan anak penyu di Maluku Tenggara, dukung konservasi
Penyu belimbing (dermochelys coriacea) merupakan spesies penyu terbesar di antara tujuh spesies penyu yang tersebar di perairan dunia, dengan ciri khas kerapas memiliki lima alur yang menonjol bergerigi dan bercak putih tersebar di setiap bagian tubuhnya.
Penyu belimbing dikenal sebagai sang penjelajah samudera menghabiskan dua sampai tiga tahun untuk bermigrasi di lautan.
Spesies penyu terbesar ini dapat bertelur sebanyak 80-90 butir telur dengan masa inkubasi telur selama 60-70 hari hingga dapat menetas secara alami,
“Keberhasilan penetasan sarang penyu merupakan salah satu angin segar bagi keberlangsungan populasi penyu belimbing di perairan Pasifik,” ungkapnya.
Baca juga: Penyu belimbing yang dilindungi mati tertabrak kapal di Pelabuhan Ambon
Randra mengatakan saat ini WWF IBAS sedang memantau penyu belimbing untuk basis data penyu belimbing di Maluku, sekaligus pengambilan kebijakan konservasi penyu di Indonesia.
“Pada Pulau Buru kita melakukan pendataan pantai peneluran penyu belimbing dengan melibatkan masyarakat sebagai mitra lapangan dalam mengumpulkan informasi individu dan sarang, sedangkan Kepulauan Kei, kita melakukan pemantauan kemunculan penyu belimbing di dalam kawasan konservasi Kei Kecil,” kata Randra.
Menurut dia, untuk mempertahankan populasi spesies penyu ini, perlunya keterlibatan pemerintah provinsi, kabupaten, tokoh adat, tokoh agama untuk saling mengingatkan dan mempertahankan populasi spesies dilindungi terutama spesies penyu.
“Gencarnya sosialisasi dari berbagai pihak ini merupakan kunci bersama untuk menyadarkan bahwa spesies ini sangat spesial dan penting bagi Maluku,” ucapnya.
Berbagai peraturan telah ditetapkan sebagai landasan perlindungan spesies seperti UU No 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber alam hayati dan ekosistem hingga peraturan menteri 106 tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa dilindungi.*
Baca juga: Masyarakat Kei selamatkan penyu belimbing terjerat