Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menilai implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) perlu fleksibel demi mendorong prestasi semua cabang olahraga dan menjadi acuan dalam pengembangan olahraga nasional.
“Kita tahu bahwa DBON ini untuk memajukan prestasi, tapi (implementasinya) harus fleksibel dan melihat dinamika dan perkembangannya. Kita mendukung dan me-review bersama untuk menyegarkan dan modifikasi agar DBON bisa mendorong semua cabang olahraga,” kata Menpora Dito dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari dalam pembukaan Kongres KOI menyatakan sebanyak 36 federasi nasional yang turun di SEA Games 2023 Kamboja, hanya 36 persen di antaranya yang merupakan cabang olahraga yang masuk dalam DBON.
Baca juga: Menpora Dito sambut baik tawaran Indonesia jadi tuan rumah SOWG 2027
Sementara, 40 persen dari cabang olahraga non-DBON mencetak sejarah, 34 persen cabang non-DBON menorehkan rekor baru, dan 25 persen cabang non-DBON keluar sebagai juara umum di pesta olahraga terbesar di kawasan Asia Tenggara tersebut.
Menpora mengatakan, jika cabang olahraga yang tidak masuk dalam DBON memiliki kapasitas dan target di kancah dunia, maka pemerintah tentu akan memberikan perhatian dan dukungan.
“Untuk cabang olahraga yang non-DBON, kalau mereka ada kapasitas dan target skala dunia dan lolos, maka pemerintah pasti akan memberikan perhatian khusus,” kata Dito.
“Kami dari Kemenpora juga sangat setuju untuk DBON agar ada penyegaran, terkait juga dengan promosi, degradasi, reward dan punishment. Tapi kita bersama dengan KOI, KONI, kita formulasikan bagaimana DBON yang sudah sangat baik ini bisa lebih baik lagi dengan sistem tersebut,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Menpora Dito dampingi Presiden Jokowi saksikan Indonesia lawan Argentina
Adapun pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang DBON sudah berjalan kurang lebih selama dua tahun.
DBON merupakan program pembangunan olahraga jangka panjang 2021-2045 yang mencakup olahraga pendidikan, olahraga masyarakat, dan olahraga prestasi. Salah satu target dari DBON yakni Indonesia mampu meraih prestasi terbaik di Olimpiade 2044.
Sebagaimana diamanatkan melalui Perpres Nomor 86 Tahun 2021, pelaksanaan DBON (2021-2045) terbagi dalam lima tahapan, dan melalui peta jalan (road map) yang sudah disusun, diharapkan target-target DBON dapat terwujud.
Selain itu, diharapkan program DBON masuk dalam RPJPN dan RPJMN sehingga ada kepastian kebijakan yang mendukung pelaksanaan dan keberlanjutan DBON.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menpora: DBON perlu fleksibel demi dorong prestasi cabang olahraga