Ambon (ANTARA) - Tim SAR gabungan melanjutkan operasi pencarian terhadap seorang nelayan asal Pulau Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah yang dilaporkan hilang kontak saat melaut sendirian pada Kamis (2/11), sekitar pukul 17.00 WIT.
"Menggunakan RIB 03, tim SAR gabungan bergerak menuju sejumlah titik koordinat guna melaksanakan pencarian terhadap Petrus Hukom (59)," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon Muhammad Arif Anwar di Ambon, Maluku, Senin.
Dengan dibantu masyarakat setempat, upaya pencarian korban sejauh 20 mil laut hingga sore hari namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Dia menjelaskan tim SAR gabungan yang terdiri atas anggota Rescue Kantor SAR Ambon, Polairud Polda Maluku, Polsek Nusalaut, keluarga korban, serta dibantu masyarakat.
Upaya pencarian oleh tim SAR gabungan menggunakan satu RIB unit Kantor SAR Ambon serta empat kapal bermotor milik masyarakat dengan menyisir area perairan Nusalaut, Saparua, dan Pulau Haruku.
Korban dilaporkan melaut sendirian sejak Kamis (2/11), sekitar pukul 17.00 WIT namun hingga saat ini tidak kunjung kembali ke rumahnya.
Lokasi kejadian hilangnya kontak tersebut di sekitar perairan Pulau Nusalaut pada koordinat 3° 48' 41.57'' S - 128° 38' 40.59'' E, jarak kurang lebih 45,7 Nm, dan Heading 103,39° arah timur dari Kantor SAR Ambon.
Selain mencari satu nelayan hilang kontak asal Pulau Nusalaut, tim SAR gabungan juga masih mencari David Matheos Amahorseja (49) akibat perahu bermesin ketinting yang ditumpangi tujuh orang, termasuk empat WNA asal Belanda tenggelam sejak Sabtu (4/11), sekitar pukul 16.30 WIT
Perahu bermesin ketinting itu dilaporkan tenggelam antara Pulau Molana dan Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah Sabtu (4/11), sekitar pukul 16.30 WIT.