Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Trisila Komando Armada III TNI Angkatan Laut melanjutkan misi mereka di Ambon berpatroli menjaga kedaulatan dan keamanan laut, serta menggelar ragam kegiatan pembinaan kemaritiman bersama warga setempat pada 12–13 Mei 2024.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Kadispen Koarmada) III Kolonel Laut (KH) R. Doni Kundrat saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan KRI Teluk Wondama-527, yang merupakan kapal markas Operasi Trisila Koarmada III 2024, bersama kapal-kapal perang lainnya sandar di Dermaga Halong Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon, Maluku, sejak Minggu (12/5).
Di Ambon, Satgas Operasi Trisila 2024, yang dipimpin oleh Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja, menggelar ragam kegiatan seperti bakti sosial, kerja bakti membersihkan pantai, membuka layanan pemeriksaan kesehatan, donor darah, sosialisasi penerimaan prajurit TNI Angkatan Laut, dan membuka pintu kapal (open ship) KRI Teluk Wondama untuk masyarakat.
Danguspurla Koarmada III, yang juga Komandan Satgas Operasi Trisila Koarmada III Tahun 2024, menjelaskan ragam kegiatan itu bertujuan untuk membangkitkan semangat cinta bahari, terutama kepada generasi muda di Ambon.
Komando Armada III TNI AL menggelar Operasi Trisila 2024 sejak pekan terakhir April 2024 sampai dengan 2 Juni 2024. Operasi rutin itu tidak hanya diisi rangkaian latihan dan patroli di perairan-perairan rawan, tetapi juga pembinaan potensi maritim di daerah-daerah pesisir di Papua dan Maluku.
Rute pelayaran Operasi Trisila Koarmada III 2024 dimulai dari Sorong, Papua Barat Daya, kemudian kapal-kapal yang terlibat operasi berlayar ke Manokwari, Papua Barat. Di Manokwari, Satgas Operasi Trisila 2024 menggelar latihan pendaratan di pesisir Ransiki, kemudian pasukan melanjutkan pelayaran ke beberapa daerah di Maluku Utara, yaitu Morotai, Ternate, Bacan, dan Ambon.
Dalam pelayaran itu, prajurit TNI AL yang tergabung dalam Satgas Operasi Trisila juga latihan vertical replenishment saat kapal berlayar di Laut Halmahera, Halmahera Selatan. Vertical replenishment merupakan salah satu metode pembekalan kapal di tengah laut (RAS) menggunakan bantuan helikopter yang terbang rendah di atas geladak kapal.
Satgas Operasi Trisila Koarmada III 2024 bakal mengakhiri pelayarannya saat kapal tiba di titik terakhir di Timika, Papua Tengah.
Dalam operasi itu, ada enam kapal perang yang terlibat, di antaranya kapal markas KRI Teluk Wondama, kemudian KRI Panah-625, KRI Layaran-854, KRI Dorang-874, dan ada juga kendaraan tempur pendaratan amfibi BTR 50 PM, dan tank PT 76 Marinir dari Pasukan Marinir (Pasmar) 3. Alutsista lainnya ada juga pesawat CN-235 dan helikopter TNI AL Panther AS 565 MBe dari Pusat Penerbangan TNI AL.
Sementara itu, pasukan yang terlibat dalam Satgas Operasi Trisila-24 ada sebanyak 200 prajurit mencakup pengawak kapal perang, Pasukan Marinir (Pasmar) 3 Korps Marinir TNI AL, dan Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmada III, juga prajurit TNI AL lainnya yang berdinas di pangkalan-pangkalan utama TNI AL di wilayah kerja Koarmada III.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas Operasi Trisila lanjutkan pembinaan kemaritiman di Ambon