Jakarta (ANTARA) - Pakar kebijakan publik Universitas Padjadjaran (Unpad) Asep Sumaryana mengatakan bahwa dirinya sepakat dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini agar aparatur sipil negara (ASN) tidak terlibat judi online maupun pinjaman online.
“Sebabnya banyak teman-teman ASN yang terlibat di dalamnya berangkat dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan secara instan, namun justru mengalami kehidupan ekonomi yang semakin merosot akibat sebagian bahkan seluruh biaya hidupnya digunakan modal judi online,” kata Asep saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat.
Selain itu, dia mengatakan bahwa dampak terhadap perekonomian seorang ASN bisa semakin parah bila modal berjudi online diambil dari pinjaman online.
“Bila kondisi seperti di atas terjadi, maka konsentrasi bekerja bisa kacau, sehingga bukan saja memperburuk kinerja individu namun juga kinerja organisasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kemudian pelayanan publik dapat terdampak dan berpotensi terjadi penyalahgunaan wewenang maupun jabatan, sehingga masyarakat merugi.
Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa perlu langkah nyata untuk mencegah judi online di Indonesia.
“Pertama, menindak tegas aktor judi online secara terfokus dan terkoordinasi secara baik. Kemudian, mengembangkan sistem reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) agar semakin banyak ASN yang tidak tertarik praktik seperti itu karena takut atas sanksinya, sekaligus mempertimbangkan reward yang dapat membuat hidupnya lebih sejahtera,” katanya.
Selanjutnya, kata dia, memperbaiki sistem gaji dan insentif sehingga dapat menjadi benteng pertahanan ekonomi ASN untuk tidak tergoda judi online. Terakhir, memperkokoh ketahanan mental dan moral melalui pendidikan keluarga dan masyarakat.
Sebelumnya, Menteri PANRB Rini meminta ASN tidak terlibat judi online dan pinjaman online saat memberikan sambutan dalam kegiatan ASN Culture Festival 2024 di Jakarta, Selasa (10/12).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar sepakat dengan Menteri PANRB agar ASN tidak terlibat judi online