Ambon (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku mengajak semua pihak dalam mengatasi stunting lewat program Genting di daerah itu.
"Kami mengajak seluruh pemerintah daerah, Petugas Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) serta masyarakat agar berperan maksimal dan menjadi orang tua asuh cegah stunting sehingga stunting dapat diputus mata rantainya," kata Kepala Perwakilan BKKBN Maluku, dr Mauliwaty Bulo di Ambon, Kamis.
Hal itu disampaikannya dalam sosialisasi Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting) yang dilaksanakan secara virtual.
"Program ini untuk Indonesia, kita mau anak-anak kita, generasi kita bertumbuh dan berkembang dengan baik dan optimal tanpa stunting," ujarnya.
Dijelaskannya bahwa gerakan ini dijalankan serentak di seluruh Indonesia untuk mewujudkan cita-cita Indonesia emas 2045.
Orang tua asuh yang menjadi mitra pelaksana gerakan itu meliputi berbagai kalangan mulai dari individu, perusahaan swasta, hingga BUMN di mana mereka menjalani kegiatan pemberian nutrisi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Untuk pemberian bantuan non-nutrisi, mitra pelaksana dapat berkontribusi dalam beberapa kegiatan seperti perbaikan mandi cuci dan kakus (MCK), rumah layak huni, hingga penyampaian edukasi kepada ibu hamil, remaja, maupun Keluarga Risiko Stunting (KRS).
Apalagi salah satu faktor yang menyebabkan maraknya kasus stunting di beberapa daerah adalah minimnya edukasi mengenai kesehatan serta pemenuhan gizi ibu hamil dan anak.
Oleh sebab itu program Genting ini menjadi salah satu solusi strategis dalam mendukung terciptanya generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.
"Stunting merupakan permasalahan bersama dan tanggung jawab semua pihak sehingga eksekusinya wajib melibatkan semua elemen pemerintah, swasta dan juga masyarakat," katanya.
Dalam upaya penyelarasan program tersebut pihaknya juga melakukan lokakarya pemutakhiran pendataan keluarga dalam rangka percepatan pelaksanaan Genting di Provinsi Maluku.
Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2024 (PK-24), untuk Provinsi Maluku mencapai sebesar 95,78 persen atau sebesar 233.557 keluarga yang ada dan keluarga baru yang telah didata.
Dengan data itu diharapkan dapat bermanfaat bagi pelaksanaan program maupun intervensi dari berbagai pihak dalam menyediakan data by name by adress.
"Saat ini Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga melaksanakan kegiatan Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting atau dikenal dengan nama Genting, untuk itu sangat diperlukan kerja sama dan komitmen dengan menyediakan data sesuai dengan wilayah kerja masing-masing di kabupaten/kota," cakapnya.*