Ambon (ANTARA) - Sejumlah pegiat literasi di Ambon mengadakan kegiatan membaca senyap dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret, sebagai bentuk refleksi dan perayaan terhadap perjuangan perempuan.
Acara ini berlangsung di salah satu kedai kopi di Ambon dan diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, aktivis, hingga masyarakat umum.
“Kegiatan Baca Senyap merupakan konsep membaca bersama dalam keheningan selama waktu tertentu, yang mana peserta memilih buku apa saja baik soal perempuan, feminisme, atau karya lainnya untuk dibaca,” kata Koordiantor Kegiatan Baca Senyap Elnino Fofid, di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan ruang refleksi bagi peserta dalam memahami isu-isu perempuan hingga kehidupan melalui bacaan yang mereka pilih.
Kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya literasi dalam memahami peran dan perjuangan perempuan di berbagai bidang.
"Dengan membaca, kita bisa memahami sejarah dan tantangan yang dihadapi perempuan, serta bagaimana kita bisa berkontribusi dalam menciptakan kesetaraan," ujarnya.
Selain membaca, acara ini juga diisi dengan diskusi singkat di akhir sesi. Para peserta berbagi pemikiran dan pengalaman tentang buku yang mereka baca serta menghubungkannya dengan realitas yang terjadi di sekitar mereka.
Kali ini, baca senyap dilakukan dengan konsep “Ngabuburead” yang dilakukan menjelang waktu berbuka puasa, setelah membaca bersama dan sesi bincang buku para pegiat melakukan buka puasa bersama.
Beberapa peserta mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan mereka perspektif baru mengenai peran perempuan dalam masyarakat dan pentingnya mendukung kesetaraan gender.
Salah satu peserta, Adelia mengungkapkan bahwa acara ini membantunya lebih memahami perjuangan perempuan di berbagai belahan dunia.
"Saya membaca buku tentang perempuan di Timur Tengah dan bagaimana mereka berjuang untuk hak-haknya. Ini membuka wawasan saya bahwa masih banyak ketidakadilan yang harus diperjuangkan," ucapnya.
Pegiat literasi di Ambon berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa depan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu perempuan. Mereka juga berencana mengadakan kegiatan serupa dengan tema yang lebih luas, seperti hak pendidikan bagi perempuan dan pemberdayaan ekonomi perempuan di Maluku.*