Maluku Optimistis ARB Ketua Umum Golkar

Ambon (Antara Maluku) - DPD Partai Golkar Maluku optimistis Aburizal Bakrie yang disapa "ARB" terpilih kembali menjadi Ketua Umum dalam Munas IX yang dijadwalkan di Bali, 30 November-3 Desember 2014 karena dukungan sebagian besar pengurus daerah.

Ketua DPD Partai Golkar Maluku, Zeth Sahuburua, di Ambon, Senin, mengatakan, berdasarkan pantauan lebih dari 400 pengurus daerah telah menyatakan dukungan agar ARB kembali memimpin Partai Golkar.

"ARB adalah tokoh sentral yang dinilai mampu menjembatani Koalisi Merah Putih (KMP) sehingga harus diberikan kesempatan untuk memimpin Partai Golkar," ujarnya.

Wagub Maluku itu merujuk konstalasi politik yang semakin dinamis dalam merespon Kabinet Kerja dengan kehadiran ARB sebagai pemimpin KMP.

"Jadi konstalasi politik harus dicermati oleh pengurus daerah (Golkar) bahwa ARB diharapkan memimpin KMP dalam menyikapi Kabint Kerja yang harus programnya pro rakyat," tegasnya.

Zeth yang disapa Ety itu memastikan Maluku siap meyakinkan DPD lainnya agar saat penyelenggaraan Munas tidak ada pilihan lain dengan hanya meloloskan ARB mengetahui DPP Partai Golkar.

"Kami harus menghargai pengorbaan, dedikasi dan loyalitas ARB terhadap Partai Golkar dan peranan sentralnya di KMP sehingga kehormatan tidak salah diberikan kepadanya untuk memimpin Parpol "tua` yang disegani," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Fadel Muhammad, mengatakan bahwa banyak pengurus daerah (DPD) mendorong ARB agar dicalonkan kembali sebagai Ketua Umum.

"Permintaan daerah sekarang sangat kuat agar ARB maju kembali (sebagai calon Ketua Umum Golkar)," kata Fadel.

Dia mengklaim lebih 400 DPD yang mendukung ARB maju kembali untuk memimpin Golkar. Menurutnya, dukungan itu karena ketokohan ARB yang kuat di Golkar.

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VII Partai Golkar di Yogyakarta, 18-19 Oktober lalu, salah satu keputusannya adalah menyepakati Munas IX Partai Golkar akan diselenggarakan di Bandung pada 30 November hingga 3 Desember 2014.

Namun untuk menyelenggarakan Munas di Bandung, Panitia Munas IX tidak mendapat izin dari kepolisian.