Ternate (ANTARA) - Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M. Panggabean menyatakan bahwa Maluku Utara bebas dari serangan penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan.
"Status penyakit di sini masih bebas dari PMK (penyakit mulut dan kuku) dan avian influenza atau flu burung. Kami akan tetap menjaga daerah ini bebas dari penyakit karantina," katanya saat kunjungan kerja di Ternate Maluku Utara, Jumat.
Terkait upaya pencegahan dan pengawasan, pihaknya mendorong adanya kerja sama lintas sektor, termasuk dukungan dari pemerintah daerah untuk menegakkan aturan lalu lintas komoditas yang teridentifikasi membawa risiko penyakit.
"Kalau teman-teman karantina bertindak tegas dan tidak mengizinkan keluar-masuk satwa, hewan, atau tumbuhan tertentu, itu karena kita ingin memastikan daerah ini tetap bebas dari penyebaran penyakit," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa karantina tidak melarang peredaran komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan keluar dari Maluku Utara selama telah memenuhi prosedur dan mendapatkan izin dari petugas karantina.
"Komoditas bisa dilalulintaskan asalkan telah dinyatakan sehat setelah diperiksa oleh petugas karantina, Kami akan bertanggung jawab menjaga Malut bebas dari flu burung, PMK, dan penyakit lainnya. Tetap akan kita kawal" katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe mengapresiasi peran strategis karantina dalam menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Ia menyatakan bahwa pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan penuh terhadap pengawasan karantina.
"Ekosistem lingkungan yang baik saya kira akan menjadikan peradaban yang lebih bagus di masa depan. Untuk itu, pemerintah daerah akan terus mendorong dan membantu maksimal pengawasan yang dilakukan oleh karantina," kata Wagub Sarbin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Maluku Utara bebas penyakit hewan dan tumbuhan