Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan tengah mencari seorang remaja bernama Muhammad Syahril Polanunu (16 tahun) yang hilang setelah pamit untuk mendaki Gunung Gamalama Ternate.
Kepala Kantor SAR Ternate melalui Humas Ikshan M. Nur di Ternate, Rabu mengatakan, setelah laporan diterima pihaknya, tim SAR segera melakukan persiapan melakukan pencarian terhadap korban di lereng Gunung Gamalama.
Sehingga pada pukul 02.05 WIT, Tim Rescue Kansar Ternate diberangkatkan menuju lokasi kejadian menggunakan Rescue Car, lengkap dengan peralatan evakuasi dan perlengkapan SAR lainnya.
"Setibanya di lokasi kejadian, tim kami langsung melakukan koordinasi dengan berbagai unsur yang terlibat di lapangan untuk selanjutnya melaksanakan operasi pencarian," ujar Ikshan.
Menurut dia, kabar hilangnya korban pertama kali diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Ternate pada dini hari tadi, sekitar pukul 01.55 WIT.
Informasi tersebut disampaikan oleh pihak keluarga yang sebelumnya telah melakukan pencarian secara mandiri namun tidak membuahkan hasil.
Menurut laporan keluarga, pada Selasa (13/5) sekitar pukul 16.00 WIT, korban berpamitan kepada keluarga untuk pergi ke Taman Love yang berada di Kelurahan Moya, wilayah kaki Gunung Gamalama, namun hingga pukul 22.00 WIT malam harinya, korban belum juga kembali ke rumah.
Khawatir akan keselamatan korban, pihak keluarga langsung melakukan pencarian ke sejumlah titik, termasuk kawasan Taman Love hingga ke puncak Gunung Gamalama. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Akhirnya, keluarga melaporkan kejadian ini kepada Kantor SAR Ternate guna meminta bantuan lebih lanjut dalam pencarian korban.
Kondisi cuaca di sekitar kawasan Gunung Gamalama turut menjadi perhatian tim SAR dalam upaya pencarian, mengingat adanya peringatan cuaca ekstrem dari BMKG pada periode ini.
Pihak Kantor SAR Ternate menyatakan bahwa operasi pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan, dan perkembangan lebih lanjut akan diinformasikan secara resmi kepada publik.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk turut memberikan informasi jika mengetahui keberadaan korban atau menemukan petunjuk yang dapat membantu proses pencarian.