Jakarta (ANTARA) - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syamsul Anwar mengingatkan jamaah untuk selalu mengamalkan nilai dari ibadah haji yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk berkorban untuk kepentingan bersama yang lebih baik.
"Yang penting dalam haji ini bukan hanya prosesi yang dijalani selama 3 atau 4 hari di Makkah. Tetapi, lebih penting lagi adalah nilai dari haji dan maknanya yang dapat kita terapkan sesudah musim-musim haji," kata Syamsul Anwar dalam konferensi pers penyelenggaraan ibadah haji yang dipantau daring di Jakarta, Sabtu.
Dia mengharapkan pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan dapat memberikan bekas kepada mereka yang berangkat ke Tanah Suci dan membentuk sifat yang baik bagi individu Muslim yang telah melaksanakan ibadah haji.
"Yaitu, adanya satu semangat berkorban untuk kepentingan hidup bersama yang lebih baik," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengingatkan bahwa kurban hanyalah salah satu bagian dari Idul Adha. Yang lebih penting adalah bagaimana simbolisasi dari makna kurban itu sendiri dalam pelaksanaan haji.
"Kurban itu menyimbolkan satu ajaran yang penting dalam Islam, yaitu bagaimana setiap individu Muslim dapat berkorban untuk satu kepentingan bersama yang lebih besar," tuturnya.
Sesuatu yang lebih besar, termasuk kemaslahatan umat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin.
Sebelumnya, dilaporkan hampir dua juta Muslim dari berbagai negara di dunia memulai perjalanan spiritual ibadah haji mereka di Arab Saudi.
Kementerian Agama (Kemenag) RI menyatakan bahwa jamaah haji Indonesia telah meninggalkan Muzdalifah tepat pada 10 Zulhijah, Jumat (6/6), yang menandai tahapan mabit (bermalam) ibadah haji telah selesai.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Muhammadiyah: Amalkan nilai dan makna dari ibadah haji di kehidupan