Ambon (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) A.M. Sangaji Ambon resmi mengukuhkan tiga dosen senior sebagai guru besar dalam Sidang Senat Terbuka yang berlangsung di Auditorium UIN A.M. Sangaji.
Tiga akademisi yang dikukuhkan yaitu Prof. Dr. H. Hasbollah Toisutta, M.Ag. (Fiqih Siyasah), Prof. Dr. Ridhwan Latuapo, M.Pd.I. (Pendidikan Sejarah Kebudayaan Islam), dan Prof. Dr. H. Muhammad Rijal, S.Pd., M.Pd. (Biologi). Pengukuhan dilakukan langsung oleh Rektor UIN A.M. Sangaji Ambon, Dr. H. Abidin Wakano, M.Ag.
“Pengukuhan ini merupakan bukti transformasi keilmuan yang signifikan sejak perubahan kelembagaan dari IAIN menjadi UIN,” kata Rektor UIN A.M Sangaji, Abidin Wakano, di Ambon, Sabtu.
Rektor Wakano menyebut ketiga guru besar sebagai “ilmuwan organik” tidak hanya berteori, tetapi aktif berkarya untuk masyarakat.
“Pengukuhan ini membuktikan bahwa UIN A.M. Sangaji telah melompat jauh dalam pengembangan keilmuan lintas disiplin berbasis integrasi agama, sains, dan budaya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, masing-masing guru besar menyampaikan orasi ilmiah sesuai bidangnya.
Prof. Hasbollah Toisutta mengangkat tema “Gerakan Salafi di Maluku dalam Dinamika Sejarah Kontemporer” dan menekankan perlunya pendekatan dakwah yang konstruktif terhadap budaya lokal.
Sementara Prof. Ridhwan Latuapo menyampaikan orasi bertema “Pendidikan Sejarah Kebudayaan Islam sebagai Pilar Kebhinekaan”, dengan gagasan kurikulum sejarah Islam yang inklusif dan menumbuhkan semangat kebangsaan.
Adapun Prof. Muhammad Rijal membahas “Aplikasi Biologi dalam Pengembangan Produk Ramah Lingkungan Berbahan Limbah Tanaman Lokal di Maluku”, yang berfokus pada inovasi pemanfaatan limbah untuk produk berkelanjutan.
Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath, yang turut hadir, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi ilmiah ketiga guru besar tersebut. Ia mendorong agar materi orasi dijadikan bahan pembinaan bagi ASN di Maluku.
“Saya akan sampaikan ke Gubernur agar orasi ini bisa menjadi bagian dari materi pembinaan ASN. Biar pegawai kita tercerahkan oleh kajian ilmiah yang bernilai,” katanya.
Vanath juga menyinggung peran strategis Maluku dalam pembangunan Papua melalui pendekatan keagamaan dan penguatan sumber daya manusia. Ia menutup sambutan dengan ajakan menjaga persatuan dan kedamaian.
Turut hadir dalam acara ini Ketua DPRD Maluku Benhur G. Watubun, Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisutta, para rektor dari IAKN Ambon dan UKIM, serta sejumlah tokoh agama dan akademisi lintas kampus.
Dengan tambahan tiga profesor ini, UIN A.M. Sangaji kini memiliki 12 guru besar aktif. Rektor berharap jumlah tersebut terus bertambah sebagai pilar utama Tri Dharma Perguruan Tinggi.