Ambon (ANTARA) - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Maluku melakukan digitalisasi pelayanan kesehatan mental untuk menjangkau pasien pada wilayah kepulauan di daerah tersebut.
“Ini merupakan program integratif digital untuk mendekatkan pelayanan kesehatan jiwa pada masyarakat Maluku,” kata Direktur RSKD Maluku dr Sherly Yakobus di Ambon, Kamis.
Ketiga platform digital yang kembangkan oleh RSKD Maluku tersebut yakni Telekonsultasi Kesehatan Mental dengan sebutan Teko Sehat Siwalima. Yakni aplikasi yang bertujuan menjangkau masyarakat Maluku di 11 kabupaten kota.
Kemudian Barkode Siwalima merupakan barkode pemeriksaan kesehatan mental untuk anak, remaja dan dewasa dan Hotline Siwalima merupakan layanan 24 jam untuk informasi kesehatan mental yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat Maluku.
Ia mengungkapkan pembentukan ketiga platform digital tersebut dilatarbelakangi oleh tantangan Provinsi Maluku yang hanya memiliki luas daratan tiga persen dari total seluruhnya.
Tentunya hal ini berpengaruh pada rentang jarak antar kabupaten yang jauh sekaligus pada akses transportasi sedangkan di Maluku sendiri hanya ada satu Rumah Sakit Jiwa yakni di Kota Ambon.
“Kemudian faktor keterbatasan SDM saat ini dokter spesialis kesehatan jiwa kita hanya ada empat di Maluku, serta terbatasnya ketersediaan obat-obatan di kabupaten kota,” jelasnya.

Oleh sebab itu ia menilai penggunaan aplikasi digital seperti yang sedang dikembangkan ini menjadi penting guna memastikan pemerataan layanan kesehatan khususnya kesehatan jiwa.
Menurutnya dalam beberapa tahun terakhir RSKD Maluku telah aktif melakukan kegiatan integrasi akn tetapi kegiatan itu tidak bisa langsung mencakup 11 kabupaten kota secara bersamaan sehingga pelaporan dan evaluasinya juga sulit.
“Misalnya tahun ini kita ke Bula Kabupaten SBT, tahun depan ganti lagi. Oleh sebab itu melalui platform digital yang digunakan oleh puskesmas ini dapat melaporkan langsung pasien-pasien jiwa yang mereka temukan,” jelasnya.
Ia menjelaskan secara konkret platform digital ini ditempatkan pada Puskesmas juga bisa diakses melalui ponsel masyarakat.
Pihak Puskesmas dapat membantu untuk menginput mulai dari kondisi pasien, obat yang dibutuhkan serta penanganan seperti apa.
“Jika memang membutuhkan pengobatan, kami siap untuk menindaklanjuti, tentunya data pasien juga kita pegang. Karena inti dari integrasi ini adalah melayani pasien jiwa khususnya ODGJ dan pasien yang belum mendapatkan pelayanan. Jadi dari aplikasi itu juga bisa langsung konsultasi ke kita untuk ditindaklanjuti,” imbuhnya.
