Ternate (ANTARA) - Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda), Maluku Utara (Malut), Kombes Pol Bambang Suharyono, mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk mewaspadai praktik penipuan yang mengatasnamakan pejabat Polda Malut dan jajaran.
"Penipuan itu dilakukan dengan berbagai modus diantaranya dengan telpon dan mengirim pesan WhatsApp menggunakan profil foto pejabat dan meminta bantuan sejumlah uang," katanya di Ternate, Rabu.
Dia mengatakan, sudah banyak laporan yang masuk ke kami terkait dugaan penipuan yang mengatasnamakan pejabat Polda Malut dengan dalih meminta sejumlah uang.
Untuk itu, pihaknya mengimbau seluruh lapisan masyarakat Maluku Utara tidak mudah percaya modus penipuan yang mengirimkan pesan maupun modus lainnya meminta bantuan mengatasnamakan pejabat Polri.
Ia menjelaskan dengan adanya pergantian beberapa Pejabat Utama dan para Kapolres yang akan dilakukan serah terima jabatan tentunya akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan seperti itu,
Oleh karena itu, Kabid Humas mengimbau agar seluruh masyarakat waspada dan tidak mudah percaya serta segera melaporkan ke Kepolisian terdekat.
Sebelumnya, dua orang pria asal Kota Jakarta berinisial JHD (37) dan H (27) diringkus polisi, atas dugaan tindak pidana penipuan dengan mencatut nama pejabat polisi.
Kedua pelaku itu melakukan modus dengan cara menelpon korban agar mau mentransfer sejumlah uang melalui ATM yang sudah disiapkan, untuk mengelabui korban para pelaku mengaku sebagai Kapolres Halmahera Timur dan Kasat Reskrim saat menelpon.
Aksi kedua pelaku ini diketahui setelah polisi menerima laporan, lalu dari korban JW, seorang pengusaha di Kabupaten Halmahera Timur.
Dalam aksinya, pelaku seolah-olah menjadi Kapolres Haltim dan Kasat Reskrim Haltim untuk meminta bantuan pinjaman uang kepada korban sebesar Rp200 juta.
