Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri dan pejabat lembaga lainnya ke Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa siang, untuk menghadiri agenda rapat terbatas (ratas) terkait pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Agendanya nanti di dalam (Istana Kepresidenan Jakarta), laporan mengenai pengembangan kawasan," kata Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Saat ditanya secara spesifik KEK mana yang akan dibahas, Airlangga menyebutkan pembahasan menyangkut seluruh kawasan ekonomi khusus.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menepis bahwa ratas kali ini turut membahas seputar penetapan tarif impor AS sebesar 19 persen.
Pejabat terkait tiba di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta sejak pukul 14.00 WIB.
Selain Airlangga, tampak hadir di lokasi di antaranya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, CEO Danantara Rosan Roeslani, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Selain itu, Managing Director PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Hamid Mina, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Dirut PLN Darmawan Prasodjo.
KEK adalah area dengan batas tertentu di wilayah Indonesia yang dirancang untuk kegiatan ekonomi dan mendapatkan fasilitas khusus. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan meningkatkan daya saing.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan 24 KEK di berbagai wilayah, dengan fokus pengembangan yang berbeda-beda, termasuk industri, pariwisata, digital, jasa dan lainnya.
KEK industri tersebar di beberapa lokasi, seperti Sei Mangkei, Arun Lhokseumawe, dan lainnya. Sementara itu, KEK pariwisata dikembangkan di daerah seperti Mandalika, Lido dan Tanjung Lesung.
Selain itu, terdapat juga KEK digital di Nongsa dan Singhasari, serta KEK jasa di Batam Aero Technic. Beberapa KEK lainnya memiliki fokus pengembangan yang unik, seperti KEK Kendal dan KEK Gresik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo gelar ratas pengembangan kawasan ekonomi khusus