Ternate (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Mamuya 30 MW di Halmahera Utara untuk menghadirkan pasokan listrik yang andal dan berkualitas.
General Manager PLN UIW MMU, Noer Soeratmoko di Ternate, Rabu menegaskan penguatan infrastruktur kelistrikan di Halmahera Utara merupakan salah satu prioritas PLN dalam membangun sistem kelistrikan yang lebih tangguh dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Indonesia.
"Proyek PLTMG Mamuya dan mesin ini adalah wujud nyata dari komitmen PLN dalam mendukung pemerataan energi nasional. Kami ingin memastikan masyarakat Halmahera Utara mendapatkan akses listrik yang andal, tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk mendorong sektor industri, UMKM, dan layanan publik," ujar dia.
Sehingga, melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Malut dan Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tobelo, PLN saat ini tengah mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Mamuya berkapasitas 30 MW, serta pengoperasian mesin 8 MW guna menjawab kebutuhan listrik jangka pendek masyarakat.
Untuk itu PLN bersama Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengadakan kunjungan lapangan ke lokasi proyek di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, untuk meninjau langsung progres pembangunan infrastruktur kelistrikan strategis ini.
Ia menambahkan, sinergi antara PLN, pemerintah daerah, dan Forkopimda menjadi faktor penting dalam kelancaran proyek ini.
"Kami mengapresiasi dukungan semua pihak yang memungkinkan proyek ini berjalan sesuai target. Ini bukan hanya soal membangun pembangkit, tapi juga membangun kepercayaan dan masa depan energi daerah," tambahnya.
Sementara, Manager PLN UP3 Tobelo, Anton Tonapa menyampaikan, pembangunan PLTMG Mamuya dan pengadaan mesin merupakan bagian dari strategi peningkatan keandalan sistem kelistrikan di wilayah Malut.
"Proses instalasi mesin sudah memasuki tahap akhir dan akan segera beroperasi," ujarnya.
Proyek PLTMG 30 MW berjalan sesuai dengan jadwal. Dengan dukungan penuh dari pemangku kepentingan daerah, PLN optimis proyek ini dapat selesai tepat waktu dan segera memberikan kontribusi besar terhadap sistem kelistrikan regional.
Sedangkan, Bupati Halmahera Utara Piet Hein Babua menyampaikan apresiasi atas peran aktif PLN dalam mendorong pembangunan daerah melalui peningkatan layanan kelistrikan.
Ia menekankan, pasokan listrik yang stabil adalah fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Kami berharap pengoperasian mesin sewa ini bisa segera dilakukan agar masyarakat merasakan manfaat nyata, terutama dalam mengatasi defisit daya," ucapnya.
Menurutnya, ketersediaan pasokan listrik tidak hanya menyentuh sektor rumah tangga, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap iklim investasi, dunia usaha, hingga layanan publik.
"PLTMG Mamuya dengan kapasitas 30 MW adalah proyek strategis yang harus kita kawal bersama. Kehadirannya akan menjadi penopang utama sistem kelistrikan di wilayah ini dan sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan daerah," sambungnya.
Sementara itu, masyarakat Desa Mamuya menyambut baik kehadiran proyek kelistrikan ini. Mereka berharap percepatan pembangunan PLTMG dan pengoperasian mesin dapat segera membawa manfaat nyata, seperti peningkatan aktivitas usaha dan pelayanan publik.
Dengan proyek PLTMG Mamuya 30 MW dan percepatan pengoperasian mesin 8 MW, PLN UIW Maluku dan Maluku Utara mempertegas peran sebagai garda terdepan dalam penyediaan energi di kawasan timur Indonesia.
