Ambon (ANTARA) - Bupati Buru Selatan La Hamidi, melakukan kunjungan resmi menandai babak baru sinergi antara pemerintah daerah dan PLN dalam mewujudkan pemerataan listrik sebagai tulang punggung pembangunan di Kabupaten Buru Selatan.
“Kami berkomitmen untuk mendukung upaya PLN dalam memperluas jangkauan dan kualitas layanan kelistrikan, khususnya ke desa-desa yang selama ini masih gelap gulita,” Kata Bupati Buru Selatan, La Hamidi, saat melalukan kunjungan kerja, Rabu.
Ia mengatakan, pertemuan itu menjadi forum terbuka yang tidak hanya membahas teknis kelistrikan, namun lebih dalam menyentuh nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
Memastikan bahwa masyarakat pra sejahtera, rumah sakit daerah, dan desa-desa adat di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) juga mendapatkan hak dasar atas terang.
Bupati La Hamidi menyampaikan apresiasi atas langkah progresif PLN, serta menegaskan perjuangan belum selesai.
Pihaknya juga mendorong PLN untuk mempercepat elektrifikasi desa-desa di Kecamatan Leksula, seperti Desa Waeturen, Sialale, Waehaka, dan Waemali, serta peningkatan jam nyala di dusun-dusun yang masih hanya menikmati listrik 6 hingga 12 jam per hari.
General Manager PLN UIW MMU Awat Tuhuloula menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut sebagai bentuk nyata kolaborasi lintas sektor.
“Kami sangat menghargai kehadiran Pak Bupati dan rombongan. Kunjungan ini menjadi semangat baru bagi kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam menghadirkan listrik hingga ke pelosok Buru Selatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, PLN mengungkapkan sejumlah program yang tengah berjalan dan direncanakan, diantaranya penyalaan listrik di sejumlah desa di Buru Selatan sebagai bagian dari program 136 desa di Provinsi Maluku.
Rencana rehabilitasi jaringan listrik demi keselamatan dan keandalan sistem, optimalisasi potensi energi baru dan terbarukan (EBT) dari Bendungan Payapo dan Panas Bumi di Pulau Buru,
Serta pembangunan jaringan transmisi untuk memperkuat sistem distribusi di wilayah pulau.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Buru Selatan, Ibrahim Soulissa juga menyoroti pentingnya elektrifikasi desa-desa adat di Kecamatan Waisama yang meskipun telah memiliki jaringan listrik, namun belum tersambung karena kendala administratif dan sosial.
Ia menyatakan, pertemuan ini menjadi titik temu antara kebutuhan nyata rakyat dan komitmen PLN sebagai garda depan pelayanan publik.
“Di balik kabel dan tiang listrik, terukir harapan besar masyarakat Buru Selatan untuk keluar dari kegelapan dan menyongsong masa depan yang lebih terang,” katanya.