Ambon (ANTARA) - Kantor Basarnas Ambon, Maluku menyebut delapan anak buah kapal (ABK) KM Sarana Perkasa yang terbakar dan karam di sekitar perairan Pulau Gunung Api Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku selamat dari musibah tersebut.
"Menurut laporan, saat kapal mulai tenggelam para ABK mencoba memindahkan BBM ke kapal-kapal nelayan menggunakan mesin alkom, namun naas selang mesin terputus sehingga menyebabkan percikan api dan memicu terjadinya kebakaran kapal sekitar pukul 10.30 WIT," kata Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Ambon Andry Azwan Henaulu di Ambon, Kamis.
Seluruh korban berhasil diselamatkan Tim SAR Gabungan dan sudah dievakuasi ke Pulau Hatta dan Pulau Neira di Kecamatan Banda Neira, Maluku Tengah.
Delapan kru kapal kayu pengangkut BBM jenis minyak tanah itu adalah La Samu (60), La Minggu (70), Saidin (25), Hariandi (46), Haji Usman (61), Hendrik (45), Aher (60), sementara satu korban selamat lainnya belum diketahui identitasnya.
Pada Kamis pagi pukul 09.45 WIT, KM Sarana Perkasa bermuatan BBM jenis minyak tanah sebanyak 30 ton berlayar melalui rute Kota Masohi tujuan Banda Neira dengan delapan ABK. Kapal itu kandas dan bocor di perairan Pulau Gunung Api Banda.
Selanjutnya pada pukul 10.30 WIT kru kapal berusaha melakukan pemindahan BBM jenis minyak tanah dari kapal mereka ke kapal nelayan dengan menggunakan selang.
"Namun ketika melakukan proses pemindahan BBM, selang dari mesin alkom terputus sehingga menyebabkan percikan api dan memicu terjadinya kebakaran," ujarnya.

