Ambon (Antara Maluku) - Para perwira Sekolah Komando (Sesko) TNI selalu dilatih untuk bisa meningkatkan kemampuan merumuskan sebuah konsep strategi penataan pertahanan wilayah agar memiliki daya tangkal dan konsep yang mantab serta dinamis.
"Makanya kami selalu melakukan kegiatan kunjungan kerja dalam negeri (KKDN) ke seluruh daerah, termasuk Maluku guna mencari masukan dari Kodam, pemerintah daerah dan DPRD," kata ketua rombongan Sesko TNI, Brigjen TNI Dede Kusnadi Atmawijaya, di Ambon, Selasa.
Penjelasan Dede Kusnadi disampaikan dalam pertemuan dengan pimpinan dan anggota DPRD Maluku.
Ia menyatakan, lewat berbagai masukan yang disampaikan para wakil rakyat dalam memberikan data dan informasi, maka para siswa dapat membuat kajian untuk merumuskan suatu alternatif konsep pengembangan sumber daya nasional di daerah dan penataan pertahanan wilayah.
Kajian itu nantinya dijadikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah daerah dan komando kewilayahan.
"Nantinya akan dibuat dua kajian tentang sumber daya nasional dan kajian bagaimana penataan pertahanan wilayah yang dilakukan oleh Kodam," ujarnya.
Penyelenggaraan pertahanan wilayah perlu diupayakan secara proporsional yang dilaksanakan bersama antara TNI dengan komponen bangsa lainnya, sesuai fungsi dan peran serta saling bersinergi sebagai bentuk dari kesemestaan.
"Keterpaduan dan kebersamaan yang dilandasi jiwa persatuan serta semangat kebangsaan yang tinggi merupakan modal dasar yang besar dalam menata suatu konsep pertahanan wilayah sebuah negara," tandas Kusnadi.
Menurut dia, bila dihadapkan dengan situasi global dan perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis, maka keterpaduan segenap komponen bangsa dengan TNI sangat diperlukan.
Dikatakan, program pendidikan distrik ke42 Sesko TNI tahun 2015 diikuti 150 siswa terdiri dari AD 61 orang, AU 40 orang dan AL 40 orang, serta dua orang dari Polri.
Selain itu, ada tujuh perwira dari manca negara seperti Australia, Malaysia, Saudi Arabia, Mali, Republik Korea, Singapura, dan Thailand.
KKDN di Maluku diikuti 42 orang, terdiri dari 12 pembimbing dan 30 pasis TNI/Polri dan dari sejumlah negara.
Mereka terdiri dari anggota TNI AD 12 orang, Angkatan Laut delapan orang, Angkatan Udara delapan orang, satu dari Polri, satu dari Malaysia dan seluruhnya berpangkat kolonel dan kombes senior yang sudah pernah menduduki jabatan komandan.
Brigjen Kusnadi menambahkan, Sesko TNI merupakan pendidikan pengembangan umum tertinggi di lingkungan TNI dan mereka siap menjadi perwira tinggi serta masuk Lemhanas, jadi hampir 90 persen para perwira tinggi berpangkat jenderal lulusan Sesko TNI.
Kegiatan KKDN ini bertujuan untuk mengaplikasikan teori yang telah diterima lalu dikaitkan dengan kondisi riil di lapangan, kemudian dianalisa menjadi suatu konsep dalam rangka pengembangan sumberdaya nasional yang ada di daerah untuk kepentingan pertahanan negara.
Dikaitkan pula dengan kemungkinan ancaman serta permasalahan yang ada, baik secara potensial maupun yang nyata.
Perwira Sesko Dilatih Rumuskan Konsep Pertahanan Wilayah
Selasa, 4 Agustus 2015 14:48 WIB