Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Blue Ocean Strategy Fellowship 2025 mendorong pelaku usaha meningkatkan investasi dan inovasi secara berkelanjutan guna memperkuat ekonomi biru melalui kolaborasi strategis dan penguatan kapasitas sektor maritim.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menegaskan keberlanjutan ekosistem laut membutuhkan komitmen nyata dari pemerintah termasuk para pelaku usaha.
"Bersama dengan pemerintah, dunia usaha memiliki peran penting dalam memastikan pertumbuhan ekonomi sektor maritim berjalan beriringan dengan konservasi," kata Trenggono dalam forum bisnis yang dihadiri para pelaku usaha lintas sektor bertajuk Unlocking the Blue Economy for Sustainable Marine Ecosystem di Jakarta, Jumat.
Dia menekankan pembangunan ekonomi biru bukan sekadar konsep pembangunan, tetapi komitmen moral untuk menjaga keberlanjutan laut bagi generasi mendatang. Masih banyak tantangannya, mulai dari micro financing, manajemen masyarakat setempat, dan masih banyak tantangan lainnya.
KKP mengusung lima kebijakan ekonomi biru yang diterapkan di Indonesia, yakni memperluas kawasan konservasi laut; menerapkan penangkapan ikan terukur berbasis kuota.
Selanjutnya, mengembangkan perikanan budidaya yang berkelanjutan; mengawasi dan mengelola wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; serta melakukan penanganan sampah plastik di laut.
"Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan,” kata Trenggono.
Program Director Blue Ocean Strategy Fellowship, Indra Dwi Prasetyo menilai penguatan ekonomi biru memerlukan kolaborasi pemerintah, akademisi, dan industri melalui forum strategis bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk merumuskan solusi serta strategi keberlanjutan laut Indonesia.
"Sehingga, kami bekerja sama dengan KKP menyelenggarakan forum strategis yang mempertemukan para pemimpin bisnis, regulator, serta komunitas inovator untuk merumuskan solusi dan strategi keberlanjutan laut Indonesia," ujar Indra.
Menurutnya, kebangkitan ekonomi biru menjadi fokus strategis Indonesia karena potensi maritim yang melimpah dan posisi sebagai negara maritim terbesar kedua yang mendorong kepemimpinan dalam transformasi ekonomi biru global.
“Blue Ocean Strategy Fellowship ingin menjadi ruang strategis yang menyatukan pemuda, pengambil kebijakan, dan pelaku usaha dalam membangun solusi inovatif untuk masa depan laut Indonesia," kata Indra.
Ia menambahkan Blue Ocean Strategy Fellowship hadir sebagai platform strategis yang menjembatani regulator dan pelaku usaha untuk memastikan inovasi sektor privat terintegrasi efektif dalam arah kebijakan nasional.
Pada tahun ketiganya, Blue Ocean Strategy Fellowship menunjuk Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebagai tokoh unggulan dan melibatkan berbagai perusahaan dari sektor perikanan, agribisnis, teknologi digital, energi, logistik, dan industri kreatif yang memiliki ketertarikan pada peluang ekonomi biru.
Adapun forum itu merupakan inisiatif bersama Sampoerna University, School of Government and Public Policy (SGPP) Indonesia, dan Blue Ocean Academy yang telah memasuki tahun ketiganya.
Rektor Sampoerna University, Wahdi Yudhi menegaskan penguatan fondasi ilmiah dan percepatan inovasi sangat penting bagi keberlanjutan dan daya saing industri maritim.
Menurut tema tersebut mencerminkan kebutuhan mendesak untuk melampaui pendekatan regulasi tradisional, yang selama ini sering kali belum mampu menangani tantangan kronis seperti praktik penangkapan ikan ilegal dan menurunnya stok ikan.
"Kedua isu tersebut tidak hanya mengancam keberlanjutan lingkungan, tetapi juga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan Indonesia,” ucap Rektor Yudhi.
Menurutnya, Blue Ocean Strategy hadir sebagai pendekatan inovatif berbasis nilai, dirancang untuk mengintegrasikan kemakmuran ekonomi dengan pelestarian ekosistem, sekaligus membangun komunitas pesisir yang tangguh dan siap menghadapi masa depan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KKP dan Blue Ocean Strategy Fellowship dorong investasi ekonomi biru
