Ambon, 11/1 (Antaranews Maluku) - Stok beras milik Perum Bulog Divisi Regional Maluku cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut hingga tiga bulan ke depan.
"Warga Kota Ambon maupun Maluku pada umumnya tidak perlu khawatir dalam memasuki tahun baru, sebab persediaan stok beras Perum Bulog Maluku cukup banyak," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Maluku Armin Bandjar di Ambon, Kamis.
Armin merincikan stok yang ada itu yakni beras yang terdapat di gudang Bulog Maluku sebanyak 4.225 ton, dimana untuk gudang Kota Ambon terdapat 2.938 ton yang bisa mengisi permintaan hingga tiga bulan ke depan, di gudang Kota Tual yakni sebanyak 1.287 ton siap melayani permintaan masyarakat di daerah itu yang terdiri dari Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, dan Kabupaten Aru.
"Jadi stok beras Perum Bulog Maluku saat ini cukup banyak, apa lagi akan masuk lagi sebanyak 4.281 ton dari Sulawesi Selatan yang akan mengisi gudang-gudang Bulog di Kota Ambon sebanyak 2.560 ton dan gudang Kota Tual 1.721 ton," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, ada juga beras komersial (20 persen) yang terdapat di gudang Bulog Kota Ambon sebanyak 220.950 ton yang akan mendukung kegiatan Bulog Maluku.
Hal ini dimaksimalkan stok beras Bulog Maluku untuk bisa melayani permintaan masyarakat setempat.
Dia juga mengakui kalau selama ini untuk kawasan Maluku Tenggara sampai dengan Maluku Barat Daya, Bulog masih kekurangan gudang penampungan, karena itu masih disuplai dari Kota Tual.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi gudang yang sedang di bangun di Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) sudah bisa selesai dan dimanfaatkan untuk penampungan beras nanti," ujarnya.
Disinggung terkait dengan pasar murah, Armin mengatakan, saat ini Bulog Maluku laksanakan oprerasi pasar, kegiatan peluncuran operasi pasar (OP) Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Kota Ambon sudah berlangsung pada tanggal 10 Januari dan akan berakhir pada tanggal 31 Maret yang akan datang dengan menjual beras seharga Rp10.000/kg.
"Tujuannya memastikan OP untuk beras medium dari Bulog sampai ke tingkat pedagang dan pengecer juga merasakan dampak terhadap kontribusi Bulog," ujarnya.
Pihaknya juga ingin memastikan bahwa harga eceran tertinggi (HET), lanjutnya, bisa teratasi di lapangan dan juga menyentuh masyarakat, dan masyarakat sendiri juga akan merasa senang tidak mengelami gejolak akibat kenaikan harga.***3***
(T.KR-IVA/B/I006/I006) 11-01-2018 07:12:08
Stok beras Bulog Maluku aman
Kamis, 11 Januari 2018 9:05 WIB