Peternak Kerbau Moa Ditipu Pedagang Antarpulau
Senin, 4 Oktober 2010 21:58 WIB
Puluhan peternak kerbau moa di kabupaten Maluku Barat Daya ditipu oknum pedagang antarpulau yang mengaku berasal dari Jeneponto, Sulawesi Selatan melalui cara barter hewan itu dengan kendaraan bermotor.
Tokoh masyarakat Moa, Yulius Samaloy kepada ANTARA melalui telpon seluler, Senin, mengatakan, para peternak tergiur tawaran mendapatkan sepeda motor dan truk sehingga memberikan kerbaunya untuk diantarpulaukan ke Jeneponto.
Kesepakatannya, empat hingga lima ekor kerbau ditukar dengan satu sepeda motor, sedangkan 40 ekor kerbau untuk satu truk.
"Tragisnya sepeda motor maupun truk tersebut dijanjikan pengadaannya ke Moa setelah kerbau sudah dijual di Jeneponto," ujar Yulius.
Dia mengemukakan, praktek barter itu dikhawatirkan mengurangi populasi kerbau moa yang telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu plasma nuftah karena kegiatan antarpulau adalah jenis betina produktif.
"Pemerintah provinsi Maluku telah mengeluarkan larangan transaksi antarpulau atas kerbau moa betina produktif, tapi selama ini kurang dipatuhi peternak karena tergiur mendapatkan barang atau uang dari oknum pedagang baik dari Sulawesi Selatan, Kupang (NTT), Surabaya (Jatim) maupun negara tetangga Timor Leste," kata Yulius.
Dia juga menyatakan, praktek barter kerbau dengan kendaraan itu kurang disikapi aparat kecamatan, yang diduga mendapatkan "fee" dari oknum pedagang antarpulau tersebut.
"Kasus ini pun sudah disampaikan ke Penjabat Bupati Maluku Barat Daya, baik saat Jopi Patty maupun Frangky Renjaan saat berkunjung ke Moa," ujar Yulius.
Penjabat Bupati Maluku Barat Daya, Frangky Renjaan, yang dihubungi di Kisar, ibu kota kabupaten sementara MBD, melalui telepon, menyatakan praktek barter tersebut sudah berlangsung lama dan sulit ditangani karena para peternak binatang jenis besar itu tergiur mendapatkan kendaraan bermotor.
"Saya akan mengarahkan Camat dan Dinas Pertanian agar mengecek kembali praktek tersebut sehingga para peternak tidak tertipu terus dan kerbau moa jenis betina produktif tetap diantarpulaukan," tegasnya.
Disinggung populasi kerbau moa, Frangky menjelaskan, data pasti sulit diperoleh karena pergembalaannya di lahan - lahan milik warga.
"Saya dilaporkan populasi kerbau moa saat ini berkisar belasan ribu ekor dan diprogramkan agar pengembaannya sesuai arahan Dinas Pertanian Maluku Barat Daya karena jenis binatang besar ini tahan kemarau panjang," ujarnya.