Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menjadi penggerak percepatan penanganan COVID-19 di daerah tersebut.
"Kami memprogramkan seluruh pimpinan OPD menjadi penggerak penanganan COVID-19. Langkah awal dengan melakukan tes usap kepada seluruh ASN yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik," kata Sekda Maluku Kasrul Selang di Ambon, Sabtu.
Kasrul yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Maluku menyatakan tes usap yang dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku maupun Kota Ambon, telah dilakukan sejak sepekan terakhir di beberapa dinas dan badan lingkup Pemprov Maluku.
Para Kepala Dinas dan Badan diinstruksikan untuk mengerahkan seluruh bawahannya agar wajib mengikuti tes usap yang dilakukan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Semua wajib ikut tes usap. ASN yang tidak ikut akan diberi peringatan dan teguran keras," katanya.
Usai pengambilan sampel, setiap ASN diwajibkan karantina mandiri di rumah sambil menunggu hasil pemeriksaannya dikeluarkan, barulah bisa beraktivitas di kantor.
Kebijakan tes usap kepada seluruh ASN lingkup Pemprov Maluku tersebut untuk mencegah munculnya klaster baru di kantor-kantor, mengingat Kota Ambon masih tetap berada di zona merah menyebaran COVID-19.
Langkah tersebut juga untuk memberikan rasa aman kepada semua pihak, baik yang dilayani maupun yang melayani, mengingat penyebaran pandemi tersebut dalam menginfeksi warga di ibu kota Provinsi Maluku masih tergolong tinggi.
Ditargetkan minimal 75 persen ASN pemprov menjalani tes usap, di mana pengambilan sampelnya dilakukan dalam dua gelombang, guna menghindari kerumunan pegawai saat proses pengambilan sampel dilakukan, serta menjaga kegiatan perkantoran dan pelayanan publik tetap berjalan.
"Mudah-mudahan seluruh ASN Pemprov Maluku sehat dan bebas dari keterpaparan COVID-19," ujarnya seraya menambahkan, tes usap dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri, keluarga, orang-orang terdekat hingga rekan sekerja.
Pengambilan sampel lendir melalui hidung dan tengorokan sudah dilakukan di beberapa instansi pemprov Maluku di antaranya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Biro Hukum dan Biro Pemerintahan serta Biro Humas dan Protokol Setda.
Kasrul menyatakan berdasarkan laporan sementara yang diterima enam orang ASN yang telah mengikuti tes usap dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan telah menjalani isolasi untuk perawatan.
Setelah melakukan tes usap, Pemprov Maluku juga akan membentuk tim penilai yang bertugas menilai penerapan protokol kesehatan di setiap dinas, badan dan kantor lingkup pemprov Maluku.
"Tim penilainya sudah dibentuk dan SK-nya sudah saya tanda tangani. Tim ini akan menilai penerapan protokol kesehatan di semua kantor, termasuk memberikan pendampingan agar penerapannya memenuhi syarat dan ketentuan protokol kesehatan," ujarnya.