Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Maluku menyiagakan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem dan tingginya intensitas curah hujan di Kota Ambon selama dua hari terakhir.

"Kami sudah mengontak teman-teman relawan untuk apel siaga pada Minggu(11/7) malam. Kami berjaga-jaga mengantisipasi terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem di Ambon," kata Kepala ACT Cabang Maluku,  Wahab Loilatu di Ambon, Minggu malam.

Ia mengatakan para relawan segera disiagakan malam ini, menyusul tingginya intensitas curah hujan selama dua hari terakhir yang mengakibatkan sejumlah kawasan di Kota Ambon terendam banjir.

Sedikitnya ada 10 orang tenaga relawan yang sudah dikumpulkan di kantor ACT Cabang Maluku.  Mereka adalah bagian dari MRI terlibat dalam berbagai aktivitas kemanusiaan ACT di berbagai wilayah di Provinsi Maluku.

"Mereka akan bergantian berjaga menunggu informasi terkini terkait kebutuhan bantuan dan kemungkinan untuk turun ke lapangan apabila dibutuhkan," ujar Wahab..

Baca juga: Waduh, Hujan lebat longsorkan talud penahan jembatan Air Besar di Halong

ACT Maluku, menurut dia,  selain menyiagakan relawan, juga  memantau situasi terkini untuk penyediaan bantuan kebutuhan darurat lainnya kepada masyarakat yang terdampak bencana.

"Untuk sementara ini kami baru menyiagakan tenaga bantuan relawan untuk melakukan pertolongan, sambil memantau situasi selanjutnya apabila ada kebutuhan bantuan lainnya," kata Wahab. 

Tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur Kota Ambon selama dua hari terakhir mengakibatkan sejumlah kawasan utama di Kota Ambon, seperti jalan AY Patty, jalan Wolter Monginsidi dan sejumlah wilayah lainnya terendam air setinggi kurang lebih 30 centimeter.

Laporan masyarakat di berbagai akun media sosial juga menyebutkan kawasan pemukiman juga sudah terkena banjir, seperti Desa Batu Merah (Kecamatan Sirimau), Halong dan Waiheru (Kecamatan Baguala), serta terjadi longsor dan pohon tumbang di Jalan Y Syaranamual (Poka) dan Jenderal Sudirman (Tantui) yang menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.

Baca juga: Warga khawatirkan abrasi di kawasan pesisir pantai Ternate, waspadao bencana
Baca juga: Warga Desa Batu Merah minta pemda perbaiki talud yang rusak, waspadai bencana

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021