Sejumlah warga Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), di kawasan pesisir pantai mengkhawatirkan adanya ancaman abrasi, menyusul gelombang tinggi dalam sepekan terakhir akibat cuaca buruk.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate Arief Gani, di Ternate, Minggu,  membenarkan adanya kekhawatiran warga akibat abrasi mengancam,  terutama mreka yang bermukim di kawasan pesisir pantai.

Sejumlah warga yang mengeluhkan adanya abrasi pantai itu seperti di kawasan Kota Ternate Utara yakni Kelurahan Sango, Tafure, Akehuda, Tabam hingga ke daerah Dorpedu dan Rua.

Olehnya itu, pihaknya berjanji akan menangani kerusakan sejumlah talud yang terkena abrasi, akibat gelombang laut dalam sebulan terakhir.

Baca juga: KKP siapkan klaim kerugian rusaknya terumbu karang Raja Ampat akibat kapal KM Sabuk Nusantara

"Kita akan melakukan penanganan secara cepat dan tepat, sehingga saat ini BPBD tengah menyusun pembiayaannya. Ketika semua sudah selesai maka, dilakukan pengerjaan talud yang rusak," katanya.

Olehnya itu, pihaknya melakukan penanganan terkait rusaknya talud yang berada di sejumlah titik kecamatan di Kota Ternate seperti Ternate Utara, Ternate Barat maupun Ternate Pulau.

Dia mengemukakan, analisa dampak di lapangan sudah lakukan dan telah diukur tingkat kerusakan di lapangan dan akan disusun semua pembiayaannya dan terkait kerusakan telah tercatat sebanyak 13 titik.

Baca juga: Kemendes PDTT rehabilitasi 60 ha hutan mangrove di Kepulauan Tanimbar, lestarikan lingkungan

Sehingga, pihaknya akan melihat bangunan talud atau breakwater untuk melindungi kampung kemudian akan dihitung semua, berapa biayanya yang dibutuhkan dalam penanganannya.

Arif mengakui, BPBD khususnya di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi, sehingga kalau rehabilitasi berarti akan diperbaiki yang rusak, sementara rekonstruksi akan membangun baru.*

Baca juga: Miris, hutan mangrove di Teluk Ambon berkurang akibat alih fungsi lahan
Baca juga: Tim gabungan gagalkan penyelundupan ribuan burung, begini kronologinya

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021