Ambon (ANTARA) - Warga sejumlah desa di Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Provinsi Maluku, mengharapkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku menuntaskan proyek pembangunan talud pemecah ombak guna mencegah terjadinya abrasi di kawasan pemukiman penduduk.
"Sebenarnya talud pemecah ombak sudah dibangun pihak BWS Maluku sejak 2019, namun belum selesai sehingga diminta agar proyeknya bisa dirampungkan sehingga bisa mencegah abrasi," kata anggota DPRD Maluku, Arny Hassana Soulisa di Ambon, Kamis.
Permintaan warga disampaikan saat anggota DPRD provinsi asal daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan ini melakukan agenda reses di wilayah itu.
Selain membutuhkan peyelesaian pembangunan talud pemecah ombak, warga Buru Selatan juga memerlukan adanya program pemberdayaan.
"Mereka jug sangat membutuhkan program pembangunan jaringan air bersih, jalan setapak, pagar masjid, talud penahan ombak, dan juga program pemberdayaan seperti pengadaan mesin untuk memarut kelapa," ujarnya.
Untuk pagar masjid, kata dia, memang sudah direalisasikan oleh anggota DPRD Provinsi Maluku sebelumnya, namun belum selesai dikerjakan.
Menurut dia, permintaan ini tidak masuk dalam aspirasi masyarakat. Namun, karena dirinya kebetulan duduk sebagai Komisi III DPRD Maluku, maka akan dikoordinasikan dengan pihak BWS.
"Karena kalau dilihat jika tidak dituntaskan pekerjaannya, dikhawatirkan air akan terus masuk ke pemukiman warga, khususnya di Desa Fatmite, Lektaka, dan Enfule," katanya.
Kemudian untuk program pemberdayaan masyarakat, warga Buru Selatan diminta membentuk kelompok untuk merintis usaha agar bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Warga Desa Leku misalnya, mata pencaharian mereka adalah membuat minyak kelapa, sehingga bagi saya mesin pemarut kelapa saat ini sangat dibutuhkan," demikian Arny Hassana Soulisa.
Warga Bursel harapkan pembangunan talud pemecah ombak tuntas
Kamis, 9 Januari 2020 16:43 WIB